Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

Pencitraan; Manipulasi Prestasi

Gambar
Oleh: Temu Sutrisno  Hari itu, dego-dego tua Tonakodi kembali ramai. Beberapa sahabatnya berkumpul di tongkrongan favorit di samping pondok Tonakodi. Om Uchen, Ami, Toma Yojo, Ishaq, dan Uly asyik ngobrol bersama Langgai Naroso, dan Dei Nanoto. Hari itu terasa sedikit istimewa. Pak Dalang, sahabat dari kampung seberang bersamaan silaturahmi ke pondok Tonakodi. Terlindung sombar di bawah pohon Talise, Tonakodi bersama sahabatnya menyimak cerita wayang dari Pak Dalang. Bermula dari ocehan Om Uchen, ada instansi menganggarkan ratusan juta rupiah untuk pencitraan kepala daerahnya. Malah angkanya bisa melambung miliaran rupiah, pada saat-saat tertentu. Langgai Naroso, sahabat Tonakodi yang ahli bahasa dan cakap dalam bidang komunikasi publik, turut memantik perbincangan. "Pencitraan dan branding, konsep yang sering digunakan dalam dunia pemasaran dan komunikasi. Sejatinya memiliki perbedaan mendasar. Banyak orang yang tidak paham. Mereka menyamakan kedua konsep yang berbeda ini," ...

Rasulullah pun Mendengar Pendapat Sahabat

Gambar
Oleh: Temu Sutrisno  "Waalaikumsalam. Siap om, saya meluncur. Segera otewe," kata Tonakodi, menyambut salam dari Om Uchen di balik ponsel. Hari masih pagi. Udara Sabtu yang bersih dan sinar matahari hangat kuku. Tonakodi segera menggeber motor tuanya, menuju ke rumah Om Uchen. Sekira sepeminunan teh, Tonakodi sampai di rumah Om Uchen yang berjarak tidak lebih tiga kilometer. Di sou-sou pojok halaman, om Uchen telah menunggu bersama dua karib lainnya. Duduk diantara ketiganya, pak imam masjid dekat rumah Om Uchen. Tonakodi segera menyalami Pak Imam, Om Uchen, Uly, dan Ishaq. Empat sekawan segera terlibat perbincangan ringan. Pagi itu suasana makin terasa segar, karena canda tawa. Pak Imam turut hanyut dalam perbincangan mereka. Ditemani kopi dan kue sisa lebaran, tiba-tiba Om Uchen menyentil kelakuan para pejabat yang antikritik, tidak mau menerima masukan, dan pendapat orang lain. "Bukan hanya pejabat, Om. Orang kebanyakan juga begitu. Ada sebagian yang sulit menerima te...

Pejuang Pendirian Sulteng, Pahlawan yang Terlupakan

Gambar
  "Kita semua berharap sejarah tidak berbelok. Para pejabat tidak menjadikan kekuasaan untuk memasang mahkota dan baju kebesaran untuk dirinya sendiri. Budaya menghormati tokoh yang berjasa bagi daerah dan negeri harus lestari." Delegasi GPPST pada tanggal 31 Oktober 1957 diterima Seksi Dalam Negeri Parlemen di Jakarta. Dari kiri ke kanan: Rusdy Toana, Djalaludin Lembah, Abdullah Nento, Hasan Ibrahim, Ishak Moro, dan SB Lembah: FOTO: BUKU MEMORANDUM PEMBENTUKAN DAERAH SULAWESI TENGAH SABAN tahun, Sulawesi Tengah memperingati hari berdirinya sebagai provinsi. Tanggal 13 April menjadi penanda, Sulawesi Tengah memiliki pemerintahan sendiri, terpisah dari  Sulawesi Utara. Setiap tahun pula, saat ulang tahun digelar, pemerintah berziarah ke taman makam pahlawan dan menyebut secara runut dalam upacara, nama-nama mantan gubernur yang memimpin negeri seribu tambang ini. Tak pernah terdengar nama-nama seperti Kyai Zainal Abidin Betalembah atau Imam Mujahid, H. Ibrahim, Abdullah Nento,...

Hilal; antara Fitri dan Laila

Gambar
Oleh: Temu Sutrisno     Suasana lebaran mewarnai pertemuan Om Uteng dan Tonakodi. Sore itu, di dego-dego tua samping rumah Tonakodi, kedua karib berbincang santai, sembari menikmati secangkir kopi dan kudapan lebaran. Tonakodi menanyakan kabar Om Uchen, kembaran Om Uteng yang lama tak menampakkan batang hidungnya. Ya, mereka bertiga bertemu sekira tiga atau empat bulan sebelum lebaran, saat Om Uchen menikahkan putrinya dengan anggota legislatif dari daerah seberang.   Asyik mengisi waktu dengan obrolan ringan, tetiba datang Ustaz Ucha.   “Assalamualaikum, berimba kareba Ustaz? Minal aidin wal faizin,” sambut Om Uteng pada penceramah dari Pantai Timur itu.   Dengan senyum manisnya, Ustaz Ucha menymabut uluran tangan Om Uteng dan Tonakodi.   “Alhamdulillah sehat,” jawab Ustaz Ucha.   Sesaat setelah ustaz duduk, Tonakodi menuangkan segelas kopi untuk menghangatkan suasana silaturahmi. Laiknya pertemuan sahabat uang lama tak bersua, pe...