Tri Putra: Terima Kasih Habib atas Bimbingan dan Doanya

-

 

MERCUSUAR-Tahun 2014 silam, tak dinyana Ketua PB Alkhairaat Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri mengunjungi kantor percetakan Trimedia Group yang menaungi Mercusuar, Sulteng Raya, dan beberapa media lain seperti Banggai Raya dan Poso Raya.

Hari itu, begitu istimewa untuk Mercusuar bersaudara. Seorang tokoh dan ulama kharismatik datang berkunjung.

Pimpinan Umum Mercusuar-Trimedia Group, Tri Putra Toana, yang menyambut kedatangan Habib merasa mendapat berkah tak terkira. “Habib, seharusnya saya yang berkunjung dan sowan ke Habib,” kata Tri Putra kala itu.

Diluar dugaan, dengan tersenyum Habib menjawab bahwa kedatangannya sebagai sahabat Almarhum H. Rusdy Toana pendiri Mercusuar, yang merupakan ayah kandung Tri Putra Toana. Habib ingin melihat langsung perkembangan Mercusuar beserta media grupnya.

Luar biasa. Seorang tokoh dan ulama besar seperti Habib Saggaf benar-benar tidak menjaga jarak dengan orang yang lebih muda. Habib Saggaf benar-benar mengamalkan ajaran Rasulullah SAW, menyambung silaturahim, sekalipun dengan anak-anak sahabatnya.

Setelah menanyakan kabar keluarga, Habib Saggaf banyak berdiksusi dengan Tri Putra Toana soal perkembangan media dan industri pers. Habib Saggaf sangat menaruh perhatian besar terhadap perkembangan media. Dalam diskusi tersebut, Habib menitip pesan untuk terus memajukan media yang dikelola Tri Putra Toana. Media ditegaskan Habib, punya kontribusi besar dalam pembangunan peradaban. Media turut serta mencerdaskan kehidupan umat manusia. Baik buruk media, tergantung orang-orang yang mengelolanya.

Pada kesempatan itu, Habib yang juga Pembina Media Alkhairaat (MAL), melihat langsung mesin percetakan Mercusuar. Saat itu Trimedia Group baru saja berivestasi, dengan mendatangkan mesin cetak model terbaru dengan teknologi Tricolor.

Berkah bagi Mercusuar dan grupnya. Habib Saggaf bukan saja silaturahim dengan keluarga almarhum Rusdy Toana dan sekadar diskusi perkembangan media. Habib Saggaf juga berdoa untuk perkembangan media yang dikelola Trimedia Group. Di tengah gedung percetakan, di depan mesin baru Habib Saggaf melantunkan doanya dan diaminkan Tri Putra Toana beserta awak redaksi yang hadir.

Kini, Habib Saggaf telahpergi. Habib dipanggil ke Rahmatullah, 3 Agustus 2021 sore hari bakda ashar.

Tri Putra Toana mengenang Habib Saggaf dengan mengirimkan doa dan lantunan Surat Alfatihah. “Terima kasih Habib, terima kasih guru dan panutan kami. Doamu telah mengantarkan Mercusuar dan media grupnya terus bertahan dan berkembang hingga kini,” tutur Tri Putra, Rabu (4/8/2021).

Tri Putra mengakui bahwa perkembangan Trimedia Group tidak lepas dari doa Habib Saggaf, niat tulus pendiri, dan dukungan banyak pihak.

“Doa Habib bersamaan dengan tonggak sejarah baru media cetak di Sulteng. Trimedia menjadi pelopor industri media dengan hadirnya mesin berteknologi  tricolor,” katanya.

Hingga hari ini, Mercusuar yang berdiri 1 September 1962 masih bisa bertahan di Tanah Air, di tengah persaingan industri media. Mercusuar beserta anak medianya menjadi salahsatu Koran di Sulteng dan Indonesia Timur yang mampu bertahan di tengah gempuran media yang bernaung di bawah grup media nasional.

Mercusuar dan grup juga masih bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi, karena pandemi global yang dipicu penyebaran Covid-19.

“Mari kita syukuri kondisi ini dengan bekerja keras meningkatkan prestasi dan layanan pada pembaca, pengiklan, relasi, masyarakat, dan daerah,” kata Tri Putra Toana.

“Selamat jalan Habib, nasehatmu akan selalu kami pegang. Semoga media yang kami kelola sesuai yang Habib harapkan, berkontribusi terhadap pembangunan sumberdaya manusia, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan berperan dalam perkembangan peradaban. Semoga doamu terus memayungi jalan kami. Hanya doa dan lantunan Alfatihah yang mampu kami berikan untuk mengantar Habib ke tempat mulia di sisi Allah SWT,” kata Tri Putra. TMU

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

-
A. LATAR BELAKANG Moral adalah satu kata yang kerapkali tidak punya nilai atau makna yang berarti dalam kancah struktur hukum di Indonesia. Pembuat hukum sampai dengan penegak hukum adalah hamba hukum yang perjuangannya membela kebenaran dan keadilan, namun pada kenyataannya seringkali di tangan merekalah hukum menjadi berwarna dan ketika sampai ke masyarakat ditanggapi secara berbeda. Hukum dibuat bukan tanpa makna. Hukum dalam upaya penegakannya tidak hanya membutuhkan rule of law , tetapi juga rule of man , karena hukum dibuat oleh manusia, ditegakkan oleh manusia dan untuk manusia. Oleh karenanya moral sangat penting dijadikan dasar rule of man . Dimensi moral sangat penting untuk mengarahkan hukum sebagai suatu institusi yang bertujuan mengantarkan masyarakat pada kehidupan yang adil dan sejahtera. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa hubungan manusia, hukum dan moral? 2. Sejauhmana moral mempengaruhi pelaksanaan hukum? C. TUJUAN 1. Mengetahui hubungan antara manusia
Baca selengkapnya

Dewi Themis Menangis

-
Gambar
  Oleh: Temu Sutrisno   DEWI Themis duduk bersimpuh di hadapan Ratu Shima. Dewi keadilan Yunani itu menumpahkan isi hatinya pada ratu adil tanah Nusantara yang bertahta di Kalingga. “Duh Sang Ratu, aku tak sanggup lagi mengemban tugas sebagai simbol keadilan universal. Di Negara lain mungkin aku bisa jadi dewi keadilan, tapi tidak dengan negeri Nusantara,” keluh Dewi Themis bercucuran air mata. Bagaimana tidak, lanjut Dewi Themis, aku yang lahir dari peradaban Yunani tidak mampu menembus kepribadian para penegak hukum di negeri ini. “Kepadamu wahai Ratu Shima yang adil dan bijaksana, aku serahkan tutup mataku, pedang, dan timbangan keadilan ini,” kata Dewi Themis. “Mengapa engkau lakukan itu, wahai dewi. Bukankah engkau perlambang ketulusan, kelemahlembutan, dan nurani luhur?” sahut Ratu Shima. “Di negeriku Yunani dan banyak negara mungkin karakterku bisa dipahami. Tapi di sini aku rasakan tidak seperti itu. Mungkin lebih tepat engkau yang menjadi simbol keadilan di Nusantara ini
Baca selengkapnya

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM

-
Gambar
Oleh: Temu Sutrisno   A.        LATAR BELAKANG Saat mempelajari ilmu hukum, tidak ditemukan satu konsep yang disepakati sebagai satu-satunya pengertian atau konsep tentang hukum. Banyak pemikir atau para ahli hukum berbeda pendapat soal itu. Maka, apabila konsep merupakan penentu suatu bangunan teori, harus disimpulkan bahwa tiadanya kesamaan konsep akan melahirkan banyak teori tentang hukum. [1] Menurut Soetandyo Wingnyosoebroto hukum merupakan sebuah konsep, dan tak ada konsep yang tunggal mengenai apa yang disebut hukum itu. Selanjutnya dikatakan bahwa, sekurang-kurangnya ada tiga kosep hukum yang pernah dikemukakan orang.      Pertama hukum sebagai asas moralitas atau asas keadilan yang benilai universal. Kedua , hukum sebagai kaidah-kaidah dan positif yang berlaku pada suatu waktu dan terbit sebagai produk eksplisit sumber kekuasaan politik tertentu yang diligitimasi. Ketiga , hukum sebagai institusi sosial yang riil dan fungsional di da
Baca selengkapnya