17 Agustus

Oleh: Temu Sutrisno

 

 

17 Agustus 

Seribu satu ekspresi menyembul

Menyambut hari proklamasi

Ritual tahunan dimulai

Sang merah putih

Mewarnai pelataran tiap bangunan

Berkibar di pucuk tiang ringkih

Karena pandemi

Karena korupsi

Karena janji yang tak ditepati

Karena ketidakpastian ekonomi

Sang merah putih

Robek hatinya

Karena caci maki

Sang Merah Putih

Pemersatu koyak tercabik

Karena culas anak negeri

17 Agustus 

Negeri kaya

Negeri makmur

Remuk redam

Sumberdaya alam entah kemana

Di ujung sana

Anak bangsa tertawa di atas singgasana

Di belahan lainnya ada yang bangga dalam derita

Di sisi negeri

Anak bangsa meludahi cermin

Menampar muka sendiri

17 Agustus 

Pekik merdeka tercekik

Tertahan ludah 

Tertelan kembali

Merdeka

Bebas atas segalanya

Bebas menghujat

Bebas menghina

Bebas menyebar hoaks

Bebas mendatangkan pekerja

Bebas memiskinkan anak negeri

Merdeka

Bebas memaki bangsa sendiri

Bebas menimbun pundipundi

Bebas tanpa adab

Menipu

Menginjak

Agar yang lain tergeletak

Tak peduli

Retak budaya negeri

Menipis budi pekerti

Bebas tertawa

Membuncitkan perut sendiri

17 Agustus 

Masih tersisa secuil harapan

Merah putih menangis

Melambai

Memanggil para pejuang

Menegakkan tiang yang hampir tumbang. ***

 

 

Palu, 17 Agustus 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM