Puisi-Dinding-dinding Retak



Oleh: Temu Sutrisno



Dinding-dinding retak
Saksi bisu
Satu tahun berlalu
Saat alam menggeliat
Menegur
Menyapa manusia

Dinding-dinding retak
Membawa derita 
Sebagian anak manusia
Meregang nyawa
Mereka yang selamat
Berteman rerumputan
Beratap segumpal harapan

Dinding-dinding retak
Satu tahun berlalu
Masih ada yang menantikan uluran
Belum semua hak tertunaikan 

Dinding-dinding retak
Berderak gemeretak
Semua manusia berteriak
Tak lagi ingat sanak
Ketakutan menyeruak dalam benak

Dinding-dinding retak
Penanda ringkih manusia
Tak ada nilai harta
Jabatan tiada guna
Semua sama
Merasakan ketakutan
Terkungkung dalam derita

Dinding-dinding retak
Saat bumi mewakili Tuhan
Mengirim pesan
Masihkah ada setitik iman?
Hancur lebur
Semua yang dibanggakan
Semua yang dikejar
Semua yang diperebutkan

Dinding-dinding retak
Menjadi saksi
Dunia tidak abadi

Dinding-dinding retak
Mengabarkan Bencana
Ada teguran
Ada kasih sayang
Ada kehendak Tuhan
Sebelum sangkakala menggema
Mengakhiri mewah dunia

Dinding-dinding retak
Mengajak manusia
Memeluk hangatnya cinta
Menemukan kembali
Rahman rahim-Nya. ***


Tana Kaili, 13 Januari 2020



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM