Puisi-Rindu Biru Lembah Palu




Oleh: Temu Sutrisno

 



 

Tiga windu berlalu

Aku masih rasakan

Kagum atas indahmu

Saat itu

Pegunungan biru

Tersenyum menyambut  tamu

Dingin air gemercik tenang melaju

Bermuara bening di Teluk Palu

Tiga windu berlalu

Pegunungan indah itu

Luluh lantak

Diterjang deru

Mesin penghancur batu

Sejuk udara berganti debu

Kuala kering

Tanpa gemercik merdu

Tiga windu berlalu

Kini aku merindu

Ingin kembali menatap

Pegunungan nan biru

Sungai beriak

Air mengalir di antara batu

Teluk tenang menyentuh kalbu

Tiga windu berlalu

Entah siapa memulai

Menggali dan terus menggali

Entah siapa punya kuasa

Membiarkan pegunungan menghasilkan debu

Kini aku merindu

Hanya bisa menunggu

Alam mengambil kembali haknya

Mengguggat keserakahan manusia. ***

 

Tana Kaili, 15 Desember 2019

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM