Puisi-Meninggalkan Rakyat


Oleh: Temu Sutrisno



Aku duduk termangu
Di tengah ruangan
Bangunan indah
Dalam sergapan dingin buatan
Saat semua bicara rakyat
Atas nama dan kepentingan rakyat
Berfikir
Merekayasa masa depan rakyat
Aku duduk termangu
Sesekali menengok kanan kiri
Balik badan ke belakang
Tidak ada rakyat
Tidak ada wakil rakyat
Benarkah kita bicara rakyat?
Atau kita memang rakyat?
Aku masih terus termangu
Menahan pendingin ruangan
Pengatur suhu yang tidak ramah lingkungan
Aku termangu
Tidak ada rakyat di sini
Birokrat itu
Konsultan itu
Bicara dengan diri sendiri
Berfikir mengukur badan sendiri
Oh tidak
Sejenak aku terhenyak
Aku memang rakyat
Aku bukan penguasa
Bukan birokrat
Aku bukan pejabat kantoran
Perpanjangan tangan kekuasaan
Biarkan aku bicara
Dalam dekapan dingin
Menembus tulang
Karena aku memang rakyat
Rakyat sesungguhnya rakyat.***


Tana Kaili, 27 November 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM