Puisi-Tua Makin Bijaksana


Oleh: Temu Sutrisno


Semburat rambut putih
menyelimuti kepala
Itu sebuah tanda
Tinggalkan yang hitam
Titi jalan lurus putih semata
Tuhan telah tunjukkan ayat-Nya
Semakin bertambah usia
Semakin lemah tangan menggenggam harta
Apakah Tuhan tidak sayang hamba-Nya?
Bukan
Sang Rahman sedang mendidik kita
agar melepaskan cinta dunia
Al Malik ingin kita hanya berpegang pada-Nya
Kala bertambah usia
Semakin kabur mata manusia
Apakah Tuhan ingin menyesatkan manusia?
Tidak
Al Hadi memberi petunjuk
Hendaknya manusia memandang akhirat-Nya
bukan makin liar menguasai dunia
Semakin tua semakin peka
Bertambah sensitif dan manja
Apakah Tuhan menjauhkan karunia?
Bukan
Tuhan ingin anak Adam terpaut pada-Nya
Tuhan mendidik putra putri hawa
Keterikatan pada dunia berujung kecewa
Ketika keriput menjelma
Gigi rontok tulang tanpa daya
Apakah Tuhan sedang menghukum hamba-Nya?
Oh...tidak
Tuhan menyampaikan salam-Nya
Jaga perilaku dan bahasa
Paras dan kuasa bukan segalanya
Hidup tidak selamanya
Semua kembali pada-Nya
Semakin hari semakin sepi
Tiada lagi mimpi-mimpi
Apakah Tuhan tak lagi peduli?
Tidak
Tuhan penuh kasih
Dialah Al Barri yang Baik Hati
Dialah Al Ghafuur yang Maha Mengampuni
Tuhan ingin sepi terisi
Zikir pada-Nya sebagai bekal hidup abadi
Tuhan sedang menuntun hamba-Nya
Makin tua makin bijaksana. ***

Bandar Lampung, 13 Juli 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM