PRCPB Marinir dan Kostrad Kembali ke Kesatuan



PALU, MERCUSUAR- Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Korps Marinir dan Kostrad ditarik kembali ke basis setelah sebulan menangani bencana di Palu, Sigi dan Donggala. Berkekuatan 656 orang Pasukan Marinir dari satuan Pasmar 1 Jakarta dan Pasmar 2 Surabaya, kemarin telah kembali ke Surabaya dan Jakarta dengan KRI Teluk Ende 517, Sedangkan hari ini Pasukan Batalyon Komposit Kostrad terdiri dari personel Kesehatan, Zeni Tempur dan Perbekalan/Angkutan menyusul kembali ke induk pasukannya di Jakarta dengan KRI Teluk Manado.

      Pasukan-pasukan ini didesain untuk memberikan bantuan kemanusiaan secara cepat, karena itu pasukan ini sudah dilengkapi personel kesehatan lapangan, personel berkemampuan Zeni dilengkapi alat berat dan pertukangan serta personel Perbekalan/Angkutan yang dapat menggelar dapur lapangan dan penyediaan angkutan secara cepat di daerah bencana. Pasukan ini bertugas di Palu setelah satu hari pasca gempa, yaitu tanggal 29 September sampai masa tanggap darurat kedua selesai, dilanjutkan masa transisi darurat menuju ke pemulihan, hingga 2 November ini.

       Wilayah tanggung jawab yang diberikan Kogasgabpad kepada pasukan Marinir meliputi sektor Donggala bagian timur, mulai dari perbatasan Palu sampai Balaesang Tanjung dan Balaesang Darat kurang lebih sepanjang 120 km. Hal ini disampaikan Komandan PRCPB Korps Marinir, Kolonel Marinir Arinto Beni Sarana yang selama ini memimpin pasukan marinir kepada awak media. Menurut Kolonel Marinir Beni yang di kesatuannya menjabat sebagai Danmen Banpur 2 Pasmar 2 Korp Marinir, kegiatan yang dilaksanakan satuan marinir ini antara lain ; pertama datang melaksanakan penyelamatan dan evakuasi korban gempa bumi dan tsunami, memberikan bantuan medis, bantuan dukungan logistik, membantu mendirikan tenda-tenda pengungsi dan mendata korban bencana, terutama di daerah Donggala. Pasukan Marinir seluruhnya akan ditarik dan digantikan oleh pasukan kewilayahan yaitu Koramil-koramil Jajaran Korem 132/Tdl. Selanjutkan kami akan kembali ke basis untuk melaksanakan tugas yang akan datang, pungkasnya.

    Sementara itu, Pasukan Kostrad banyak dilibatkan dalam pelayanan medis di RS. Wirabuana dan Rumah Sakit Lapangan di Balaroa dipimpin Kolonel Ckm dr. A. Zumaro. Selain memberikan pelayanan medis untuk membantu Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, mereka juga melakukan evakuasi medis melalui darat dan udara, termasuk melakukan fogging bersama relawan dan spraying disinseksi melalui udara di daerah terdampak likuifaksi untuk mencegah berkembangnya vektor penyebar penyakit. Selain itu mereka juga memberikan dukungan Dapur Lapangan di Balaroa dan Makorem 132/Tdl untuk para pengungsi dan relawan.

      Pasukan Kostrad seluruhnya telah kembali ke kesatuan. Hari ini sejumlah 101 personel dipimpin Mayor Ckm Nanang Setiawan S.kep kembali ke Jakarta, sebelumnya pada tanggal 27 Oktober setelah pernyataan tanggap darurat dinyatakan selesai, Satu Batalyon Kesehatan Kostrad telah kembali ke Malang, Jawa Timur. Ucapan terimakasih atas kinerja yang sangat baik dari Pasukan Kostrad disampaikan Panglima Komando Tugas Gabungan Paduan (PANGKOGASGABPAD), Mayjen TNI Tri Soewandono mengiringi pemberangkatan pasukan Kostrad di Makorem 132/Tdl.

       Pada kesempatan pemberangkatan Satgas Marinir kemarin, Mayjen TNI Tri Soewandono juga mengapresiasi pelaksanaan tugas Korps Marinir yang sangat baik. “Saya mendengar dan melihat langsung selama melaksanakan tugas, kinerja dari korp marinir dalam membantu penanganan bencana di Palu, Sigi dan Donggala sangat luar biasa, atas nama Panglima TNI, saya mengucapkan terima kasih atas kinerja yang sudah ditunjukan”. Hal ini selaras dengan Perintah Presiden, agar TNI membantu masyarakat pada masa tanggap darurat. “Sekarang kita sudah masuk masa transisi, sehingga kegiatan yang selama ini dikoordinir TNI mulai diserahkan kepada Pemda, Saya bangga dan merasa terbantu dengan adanya rekan dari korps marinir”. Semua hal terkait bantuan kemanusiaan yang dikerjakan oleh pasukan Marinir telah terdata dengan baik, khususnya di wilayah Donggala bagian Timur, sehingga masalah di tempat-tempat pengungsian akan mudah ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.

      Sebelum pengantaran Pasukan Marinir, Pangkogasgabpad juga telah mengembalikan pasukan 1 SSK dari Yonif 713/ST yang diacarakan di Makorem 132/Tdl. Pasukan ini akan kembali ke induk pasukannya di Gorontalo. Rencana secara bertahap, pasukan perkuatan TNI di Palu, Sigi dan Donggala akan ditarik seiring dengan kondisi Sulteng yang semakin membaik dan masa tanggap darurat sudah selesai. Selanjutnya TNI akan memaksimalkan peran Komando kewilayahan Korem 132/Tdl dalam membantu Pemda melanjutkan pemulihan pasca bencana.*/TMU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM