Donggala Diusulkan Mekar Jadi Dua

PALU - Aspirasi masyarakat Donggala yang bermukim di wilayah pesisir barat untuk memekarkan wilayah menjadi Kabupaten Pantai Barat dan Donggala Utara (Duta), tak kunjung menemui titik terang. Pemekaran Kabupaten Pantai Barat sebagai daerah otonomi baru (DOB), berdasarkan informasi terakhir telah sampai di Kemendagri dan pernah diusulkan dalam program legislasi nasional (Prolegnas). Namun demikian, hingga kini usulan pemekaran tersebut belum pernah dibahas di DPR RI. Demikian halnya dengan aspirasi pemekaran Duta yang belakangan mencuat. Duta, menurut anggota DPRD Sulteng dari Dapil Donggala, Naharudin, baru sebatas aspirasi yang masuk ke Pemprov dan belum didukung dokumen pemekaran sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Bahkan Bupati Donggala belum mengeluarkan rekomendasi terkait Duta. Naharudin yang ditemui di ruang kerja Komisi I DPRD Sulteng, Rabu (30/9/2015) mengatakan dirinya bersama dengan beberapa anggota DPRD dari Dapil Donggala telah beberapa kali turun ke Pantai Barat. Diakui Naharudin, aspirasi masyarakat begitu besar untuk memekarkan wilayah Pantai Barat menjadi DOB yang terpisah dari Donggala. “Prinsipnya masyarakat ingin mekar, apakah itu bernama Pantai Barat atau Donggala Utara. Kami sebagai wakil rakyat, menyahuti itu dan mendorongnya untuk segera dipenuhi syarat-syarat pemekaran. Jika syarat-syarat terpenuhi, maka proses selanjutnya ada di pemerintah pusat,” katanya. Dikatakan Naharudin, dua usulan tersebut tidak boleh membelah rasa persatuan dan persaudaraan masyarakat. Belajar dari Kabupaten Parmout, pada awalnya diusulkan pemekaran Tinombo, Tomini dan Moutong (TTM) sebagai DOB. Belakangan usulan tersebut berubah menjadi dua kabupaten sekaligus, yakni Moutong dan Tomini Raya. “Untuk kepentingan masyarakat dan optimalisasi pelayanan, menurut saya ada opsi lain untuk pemekaran. Kita belajar dari TTM, saat ini diusulkan jadi dua DOB, Moutong dan Tomini Raya. Kita bisa usulkan dua daerah langsung, Pantai Barat dan Donggala Utara. Tinggal bagaimana pembagian wilayahnya diatur dan selanjutnya dibuatkan kajian akademiknya. Menurut saya ini yang paling realistis dan memenuhi rasa keadilan masyarakat baik yang menginginkan Donggala Utara maupun Pantai Barat sebagai DOB yang terpisah dari Donggala,” saran Naharudin. Opsi kedua, seperti Banggai Kepulauan yang mekar dari Banggai. Setelah Bangkep mekar, sekian tahun kemudian mekar lagi menjadi Banggai Laut. “Pola pemekaran seperti Banggai Laut juga bisa dijadikan referensi. Meski alasan pemekaran mungkin berbeda dengan wilayah barat Donggala, tapi ini juga bisa dipertimbangkan. Opsi ini mungkin agak panjang dan butuh waktu, karena mekar dulu salahsatu dari Pantai Barat atau Donggala Utara, dan kemudian dimekarkan lagi jadi daerah otonomi baru,” papar politisi muda PKB itu. Untuk itu Naharudin berharap Pemkab dan DPRD Donggala duduk bersama dengan Tim Pemekaran Pantai Barat dan Tim Pemekaran Donggala Utara membicarakan aspirasi masyarakat tersebut, untuk mencari solusi yang tepat. TMU

Komentar

  1. Melalui blog ini, saya ucapkan terima kasih banyak kepada Mbah Suro atas bantuan anka togel nya, yg di berikan saya kemarin alhamdulillah benar2 tembus, berkat bantuan Mbah saya sudah bisa melunasi semua hutang2 saya sama tetangga bahkan saya juga sudah punya modal sedikit buat usaha kecil-kecilan, sekali lagi terima kasih banyak Mbah atas bantuannya kpd saya.. Jika anda ingin seperti saya hubungi aja beliau di nmr 082 354 640 471 atas nama Mbah Suro Ninggil........

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM