Ekowandowo Buka Latihan Karawitan Untuk Umum

PALU, MERCUSUAR-Paguyuban Warga Jawa Ekowandowo membuka kesempatan seluas-luasnya bagi kerukunan-kerukunan atau paguyuban, yang berkeinginan berlatih seni karawitan. Hal itu ditegaskan Ketua Ekowandowo, Hartono, Sabtu malam (6/9/2014). Dikatakan Hartono, saat ini telah terbentuk beberapa kelompok latihan. “Kita bagi dalam kelompok latihan dan jadwalnya disesuaikan dengan waktu atau kesiapan masing-masing kelompok. Saat ini jadwal latihan pada malam Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu. Kami berharap kelompok pemuda dan mahasiswa membentuk kelompok sendiri. Jadwalnya mungkin bisa malam Minggu atau malam Senin,” kata Hartono yang juga pimpinan Campursari Kartika Nada. Ekowandowo saat ini mengelola dua unit perangkat musik gamelan yang merupakan swadaya anggota sejak tahun 1978 dan bantuan Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk masyarakat Jawa Sulteng. Sebagai paguyuban yang konsern pada pengembangan dan pelestarian budaya, Ekowandowo juga mempersilahkan warga lintas etnis yang ingin belajar seni karawitan. Selain Ekowandowo yang mefasilitasi pengembangan dan pelestarian seni karawitan dan pewayangan, paguyuban lainnya yang juga memiliki fasilitas kesenian adalah Paguyuban Kawulo Alit dan Seni Kuda Lumping Yaksa Maku-Sigi. Paguyuban Kawulo Alit baru-baru ini telah gebyak (launching) Seni Reog Ponorogo, yang peralatannya diperoleh dari swadaya anggota. Hal yang sama juga dilakukan Seni Kuda Lumping Yaksa Maku-Sigi. Khusus Kuda Lumping Maku, pelaku seninya bukan hanya dari kalangan etnis jawa. Tiga tahun terakhir, telah bergabung beberapa pelaku seni dari masyarakat Bugis, Kaili dan Minahasa untuk menekuni dan melestarikan Seni Kuda Lumping. TMU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM