PPP Buka Pendaftaran Bacawabup

PALU, MERCUSUAR - DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Donggala mulai hari ini membuka pendaftaran bakab calon wakil bupati (Bacawabup). Pendaftaran dibuka mulai hari ini hingga Jumat (10/5/2013). Ketua DPW PPP Sulteng Asgar Djuhaepa, yang juga Calon Bupati (Cabup) yang diusung PPP, saat dikonfirmasi membenarkan pendaftaran tersebut. “Iya pendaftaran terbuka bagi siapa saja putra-putri terbaik yang siap memimpin Donggala lima tahun kedepan. Persyaratannya secara lengkap ada di Kantor PPP Donggala. Pendaftaran dilakukan disana, karena secara teknis menjadi kewenangan DPC PPP Donggala,” ujar Asgar, Minggu (5/5/2013). Selain membenarkan pendaftaran Bacawabup, Asgar memberikan sinyal telah mendapat dukungan beberapa partai untuk maju sebagai Cabup dalam Pemilukada Donggala 2013. “Kita buka pendaftaran karena partai telah siap. Insya Allah beberapa partai telah siap koalisi dengan PPP. Partainya apa saja, dalam beberapa waktu kedepan akan kami sampaikan, karena saat ini surat keputusan dukungan tengah di proses di DPP masing-masing partai tersebut,” terang Asgar tanpa bersedia menyebut nama partai dengan alasan etika politik. “Tentu kurang etis kalau saya mendahului menyampaikan itu, sebelum SK itu ditangan pengurus partai yang ada di wilayah atau di Donggala,” katanya. Asgar maju dalam Pemilukada Donggala mengusung visi mengembalikan Donggala sebagai kabupaten dunia dan bandar dagang internasional. “Jika masyarakat Donggala memberikan saya kepercayaan, semuanya akan kami lakukan untuk menjadikan human development indeks (HDI) Donggala terdepan di Sulteng,” katanya. Bahkan, Ia berani melakukan kontrak politik untuk menggratiskan pendidikan dan kesehatan kepada rakyat, termasuk memberikan bantuan modal usaha lewat Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebesar Rp100-200 juta. “Kita akan dorong duapuluh persen APBD dialokasikan untuk pendidikan, sembilan persen APBD diperuntukkan untuk kesehatan,” paparnya. Sebagai Ketua Komisi III Deprov Sulteng tambahnya, paham betul soal anggaran ini. Sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, bahwa APBD minimum atau sekurang-kurangnya 29 persen untuk belanja modal. Kalau bantuan seperti Bumdes, sebelum mencalonkan diri menjadi Bupati, itu sudah dilaksanakan untuk mendorong perbaikan ekonomi masyarakat lewat berbagai bantuan yang bisa diarahkan untuk kampung halaman (Donggala). Misalnya, bantuan handtractor, perbaikan jalan lingkungan, normalisasi sungai maupun bantuan ternak bagi masyarakat. “Bahkan saya berencana pada beberapa bulan ke depan akan terus memberikan bantuan kepada rakyat. Bantuan stimulant untuk perumahan kumuh, drainase, jalan lingkungan dan MCK kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan. Semuanya kita lakukan karena kita peduli akan kesejahteraan rakyat,” janjinya. Selain ketiga program diatas, Asgar juga memiliki misi akan mendorong kemajuan masyarakat melalui program informasi teknologi (IT). Sebagai contoh, di kantor desa akan dipasang jaringan internet. “Gunanya untuk para petani perkebunan kakao, pemilik kopra, petani sawah, nelayan bisa mengetahui berapa harga komoditas mereka dan informasi lainnya,” paparnya. Demikian pula di bidang peternakan dan usaha kecil, lewat IT semuanya bisa dijangkau. Jadi tidak ada lagi han laporan bahwa rakyat tertinggal dan dibodoh-bodohi oleh para tengkulak, ijon dan lintah darat. Terakhir, untuk birokrasi, akan diterapkan Program Reformasi Birokrasi yang benar-benar serius, bukan basa-basi. Birokrasi yang melayani bukan yang menunggu untuk dilayani. TMU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM