Pejabat Harus Malu pada Rakyat

PALU, MERCUSUAR-Pejabat daerah harus memiliki rasa malu pada rakyat. Penegasan itu disampaikan Bupati Buol, Amirudin Rauf. Pejabat diharapkan mampu menyelami permasalahan rakyat dan menjadi problem solver. “Kita mesti malu pada rakyat. Jangan anggaran yang ada lebih banyak untuk belanja pegawai. Lebih baik jika kita bisa memanfaatkan anggaran yang ada untuk kepentingan rakyat. Maksud saya, saat menyusun program, kebutuhan rakyat didahulukan daripada belanja pegawai. Filosofinya, pegawai atau pejabat itu pelayan rakyat, pelayan masyarakat,” ujar Dokter Rudi, panggilan Amirudin Rauf, saat bersua Mercusuar, belum lama ini. Dikatakan Dokter Rudi, Ia dan Wakil Bupati Syamsudin Koloi, mencoba merubah paradigma itu saat pembahasan APBD 2013. Untuk tahun ini, Bupati dan Wakil Bupati rela tidak belanja mobil dinas. Keduanya hanya menggunakan mobil bekas Ketua TP PKK dan Sekkab. “Orientasi kita tahun 2013 pembangunan untuk peningkatan produksi masyarakat. Kita genjot pertumbuhan ekonomi masyarakat dari sektor pertanian dan kelautan perikanan. Biaya kita arahkan kesana. Makanya, tidak ada pengadaan mobil. Saya menggunakan mobil bekas operasional Ketua PKK dan Wakil Bupati menggunakan mobil bekas Sekkab,” paparnya. Pemkab Buol ungkap Dokter Rudi, menekan anggaran perjalanan dinas akan diberlakukan sistem add cost. Biaya perjalanan dinas harus sesuai kebutuhan. “Ini akan dimulai dari saya dan wakil bupati. Kita gunakan add cost, biaya yang keluar benar-benar sesuai kebutuhan real dan pertanggungjawabannya jelas. Kita perketat perjalanan keluar daerah dan mengoptimalkan perjalanan dalam daerah, ketemu langsung rakyat, menyelami permasalahan daerah dan mencarikan solusinya,” katanya. TMU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM