Operasional Bupati Dipotong untuk PKL

BUOL, MERCUSUAR- Bupati Buol Amirudin Rauf miris dengan nasib peadagang kaki lima (PKL) di Pasar Buol. PKL untuk mengembangkan usahanya, harus meminjam modal dari pihak lain dengan bunga pinjaman mencapai 20 persen. Kondisi PKL tersebut diketahui Bupati, saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar. Mengetahui nasib pedagang sedemikian rupa, Bupati langsung memerintahkan Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian Dan Perdagangan (Kumperindag) dan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) untuk memberikan pinjaman lunak pada PKL. “Potong anggaran operasional dan perjalanan dinas Bupati dan Wakil Bupati Rp500 juta untuk membantu permodalan pedagang. Berikan mereka pinjaman lunak dengan sistem bergulir. Tahap awal Rp500 juta dulu, nanti ada anggaran kita coba pikirkan untuk menambahnya,” ujar Dokter Rudi, panggilan Bupati Amirudin Rauf. Selain bantuan modal, pedagang juga akan segera mendapatkan bantuan penerangan dan mesin alkon untuk menjamin ketersediaan air di lapak tersebut. Dalam Sidak tersebut, diketahui pasokan ikan yang di jual dipasar Buol ternyata banyak yang didatangkan dari luar daerah. Alasan dari para pedagang, kurangnya pasokan ikan dari nelayan lokal disebabkan minimnya sarana dan prasarana bagi nelayan tangkap. “Tiap hari ikan didatangkan dari luar, omsetnya sekira Rp50 juta. Bisa dihitung, tiap tahun berapa uang yang seharusnya berputar di Buol ditarik keluar daerah, hanya untuk ikan. Padahal potensi perikanan di Buol cukup besar. Untuk mengatasi masalah ini, nelayan lokal diberdayakan, agar pasokan ikan yang ada di pasar Buol, sebagian besar dari nelayan lokal. Saya langsung menginstruksikan agar Kepala Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Buol, untuk segera menyelesaikan persoalan minimnya sarana dan prasarana tersebut,” kata Dokter Rudi, usai Sidak. Selain ikan, sebagian sayur juga didatangkan dari luar daerah seperti Tolitoli, Gorontalo dan Parmout. “Instansi teknis saya minta untuk menyeriusi program optimalisasi produksi pangan seperti pemberian bantuan alat tangkap ikan untuk nelayan, budidaya perikanan air tawar dan intesnifikasi serta ekstensifikasi pertanian tanaman pangan,” bebernya. Pada kunjungan Bupati ke Pasar Sentral Buol sebelumnya, Bupati sempat menjanjikan akan membangunkan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) disekitar pasar, dan janji tersebut saat ini sudah terealisasi. Dalam sidak tersebut, Bupati Buol didampingi Kadis DPPKAD Arianto Rioeh, Kadis Kumperindak Ishak Sadu, Kadis Perikanan Dan Kelautan Syaiful Bachri , Kabag Humas Pemkab Buol dan beberapa pejabat dilingkungan Pemkab Buol. TMU/ALL

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM