Bupati Buol Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas

PALU, MERCUSUAR-Bupati Buol, dr Amirudin Rauf, memangkas biaya perjalanan dinas untuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkup Pemkab Buol hingga 50 persen. Total anggaran perjalanan dinas sekira Rp30 miliar pada APBD 2013 tersisa Rp16 miliar. Langkah tegas Bupati yang akrab disapa Dokter Rudi itu, dilakukan untuk mengurangi belanja pegawai dan memperbesar belanja modal, yang berkaitan dengan kebutuhan langsung masyarakat. “Kebijakan ini tidak populis untuk pejabat, tapi menguntungkan rakyat. Anggaran Rp14 miliar dari pemangkasan biaya perjalanan dinas akan kami manfaatkan untuk pembangunan infrastruktur pertanian seperti irigasi dan jalan ke kantong produksi. Anggaran itu juga akan dimanfaatkan untuk pembangunan jembatan di beberapa desa, pengadaan obat dan biaya kesehatan masyarakat,” terang Dokter Rudi, ditemui di kediamannya, kemarin. “Ada SKPD yang mengajukan biaya perjalanan dinas sampai Rp1 miliar. Ini tidak masuk akal. Di Provinsi saja biaya terbesar paling Rp500 juta. Makanya saya batasi untuk SKPD biaya perjalanan dinas maksimal Rp300 juta dalam setahun,” imbuhnya. Langkah lain menekan biaya perjalanan dinas ungkap Dokter Rudi, mulai tahun 2013 akan diberlakukan sistem add cost. Biaya perjalanan dinas harus sesuai kebutuhan. “Ini akan dimulai dari saya dan wakil bupati. Kita gunakan add cost, biaya yang keluar benar-benar sesuai kebutuhan real dan pertanggungjawabannya jelas. Kita perketat perjalanan keluar daerah dan mengoptimalkan perjalanan dalam daerah, ketemu langsung rakyat, menyelami permasalahan daerah dan mencarikan solusinya,” katanya. Selain memangkas biaya perjalanan dinas, Bupati juga meniadakan belanja Kesra untuk tunjangan tambahan guru-guru dan tunjangan daerah (TKD) untuk pejabat. “Guru sudah ada tunjangan, baik sertifikasi maupun non sertifikasi. Jadi kita tiadakan anggaran ini, untuk memperbesar biaya pembangunan,” jelasnya. Langkah lain untuk mengoptimalkan belanja modal, tahun 2013 Pemkab tidak melakukan pengadaan mobil dinas. “Orientasi kita tahun 2013 pembangunan untuk peningkatan produksi masyarakat. Kita genjot pertumbuhan ekonomi masyarakat dari sektor pertanian dan kelautan perikanan. Biaya kita arahkan kesana. Makanya, tidak ada pengadaan mobil. Saya menggunakan mobil bekas operasional Ketua PKK dan Wakil Bupati menggunakan mobil bekas Sekkab,” paparnya. TMU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM