Normalisasi Sungai Suluri Dikeluhkan

PALU, MERCUSUAR-Normalisasi Sungai Suluri di Desa Walatana Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi dikeluhkan warga. Pasalnya normalisasi tidak sampai pembuatan tembok penahan tebing sungai. Normalisasi hanya dilakukan dengan membuat chekdam dan menumpuk material berupa tanah dan Sirtu yang diambil dari dalam sungai sebagai tanggul. Keluhan masyarakat tersebut disampaikan oleh perwakilan warga pada anggota DPRD Provinsi (Deprov) Sulteng dari Dapil Donggala-Sigi, Rusli Dg Palabbi, akhir pekan kemarin. Dihadapan Rusli, perwakilan tersebut meminta agar diteruskan ke pemerintah, kekhawatiran masyarakat banjir akan melanda kembali jika musim hujan. Masyarakat mengkhawatirkan, tanpa tembok penahan tebing, tanggul yang dibuat tersebut akan mudah longsor dan tidak mampu menahan banjir yang sewaktu-waktu datang. Malah perwakilan tersebut menyampaikan ancaman, jika proyek tersebut dilanjutkan, masyarakat akan membongkar paksa cheldam yang ada. Di depan perwakilan masyarakat, Rusli meminta masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri-sendiri dan akan mengomunikasikan permasalahan tersebut dengan Komisi III Deprov. “Saya akan sampaikan ini ke Komisi III untuk selanjutnya Komisi III yang akan mengomunikasikan dengan Dinas PU. Instansi ini merupakan mitra Komisi III, sedang saya ada di Komisi I. Saya harap masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri. Semoga aspirasi ini mendapat perhatian PU dan ditindaklanjuti,” kata Rusli. Dikatakan Rusli, perlu dilihat dokumen proyek untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sesuai peraturan atau sebaliknya. “Kita tidak tahu dokumennya. Apa memang sudah seperti itu atau tidak. Jika dokumen menyatakan hanya seperti itu pekerjaan, kita tidak bisa menilai itu keliru. Tapi jika tidak sesuai, saya kira perlu disikapi PU,” jelasnya.TMU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM