Pasca Banjir , Infrastruktur Wombo Belum Dibenahi

PALU, MERCUSUAR-Pasca banjir di Desa Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala beberapa bulan lalu, hingga kini infrastruktur yang rusak sebagian belum dibenahi. Salahsatu yang diinginkan masyarakat adalah pembuatan kembali jembatan yang menghubungkan Wombo dan sekitarnya dengan Kota Palu. “Masyarakat ingin secepatnya untuk dibuat kembali jembatan permanen sebagaimana sebelum rubuh di terjang banjir. Namun anggaran yang ada belum cukup,” kata anggota DPRD Provinsi (Deprov) Sulteng dari Dapil Donggala, Asgar Djuahepa, kemarin (13/5). Diungkapkan Asgar, sebelum banjir terjadi, pihaknya telah mengusulkan agar jembatan tersebut dibenahi. Namun sebelum hal tersebut terealisasi, banjir keburu menghanyutkan jembatan. “Sebenarnya tahun ini sudah kami usulkan dan anggarannya ada di APBD. Tapi anggaran tersebut untuk jembatan bentangan 21 meter. Setelah banjir dan jembatan rubuh, bentangan menjadi 62 meter,” ungkap Asgar. Olehnya menurut Asgar, perlu perhitungan kembali secara teknis dan anggaran jembatan pasca banjir. “Semoga bisa ditambah nanti di APBD 2013 dan ini termuat dalam laporan reses saya pekan lalu,” kata Asgar. Selain jembatan Wombo-Pantoloan, beberapa desa di Kabupaten Donggala juga membutuhkan normalisasi sungai dan pembuatan tanggul untuk penahan luapan banjir. Beberapa desa tersebut diantaranya Dusun Polege Desa Tolongano, Desa Bambarimi, Desa Lumbumamara, Desa Lumbutarombo Kecamatan Banawa Selatan. “Untuk di Kecamatan Sirenja diantaranya di Desa Tondo. Semua butuh tanggul dan sebagian normalisasi sungai. Banjir mengancam permukiman dan kebun warga,” terang Asgar. TMU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM