Partai Non Seat Merapat ke dr Rudi

DUKUNGAN terhadap pasangan dr Amiruddin Rauf-DR Syamsuddin Koloi terus mengalir. dr Rudi-panggilan Amiruddin Rauf, yang ditemui Minggu (22/1) mengakui selain PPP dan PKB yang telah resmi mengusungnya untuk Pemilukada Buol, masih ada beberapa partai lain yang saat ini masih berproses untuk memberikan dukungan. “Selain beberapa partai yang memiliki kursi yang prosesnya masih di DPP masing-masing partai, ada beberapa partai non seat yang intens melakukan komunikasi. Insya Allah akhir Januari ini, semua partai pengusung sudah selesai prosesnya dan kita bisa deklarasi awal Februari,” terang dr Rudi. Diantara partai non seat yang terus merapat adalah PKS dan PBB. Jika partai-partai tersebut selasai proses administrasinya di DPP, dikatakan dr Rudi, ia dan Syamsuddin Koloi akan didukung koalisi besar. “Jika semua partai selesai surat keputusan dukungannya di DPP, ini akan menjadi koalisi besar. Makin cepat proses dukungan selesai, makin bagus. Setelah itu kita deklarasi, menyiapkan perangkat pemenangan hingga desa-desa, konsolidasi dan menyiapkan strategi serta kegiatan untuk memenangkan Pemilukada Buol,” katanya. Diungkapkan dr Rudi, ini merupakan ketigakalinya ia maju dalam Pemilukada Buol. Secara pribadi ia tidak punya ambisi untuk maju lagi. Namun desakan masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat Buol yang ada di Buol dan luar daerah, membuat ia terpanggil. “Saya dari dua tahun lalu sudah tegaskan tidak maju, tapi dukungan terus mengalir. Malah saya ingin ada generasi muda yang siap untuk memimpin Buol. Beberapa waktu lalu tokoh-tokoh masyarakat Buol berkumpul di Palu dan mendiskusikan masalah dan kondisi Buol saat ini. Kesimpulannya, kondisi Buol saat ini jauh dari cita-cita pemekaran,” paparnya. Dalam pertemuan itu, menurut tokoh-tokoh yang hadir kondisi Buol saat ini tidak terlepas dari pola kepemimpinan yang ada. “Saat menyiapkan pemekaran, kami tidak pernah memikirkan siapa yang akan jadi Bupati. Dalam diskusi itu, dinilai telah muncul ketidakpercayaan masyarakat pada pemimpin yang ada, pengelolaan keuangan dalam pemerintahan tidak berjalan sebagaimana mestinya, Buol telah empat kali disclaimer, infrastruktur belum banyak berubah, perekonomian masyarakat semua juga bisa melihat dan mengukurnya seperti apa. Akhirnya diputuskan, perlu didorong sosok tertentu untuk maju dalam perebutan pucuk pimpinan pemerintahan. Saat itu disepakati, siapapun yang ditunjuk harus siap dan yang lain menahan diri tidak maju. Akhirnya forum itu menyepakati saya harus maju. Demi cita-cita perubahan dan khittah pemekaran, akhirnya saya harus siap,” beber dr Rudi panjang lebar. Terpisah Ketua Bidang Pemenangan Pemilu dan Kebijakan Publik DPW PKS Sulteng Moh Ilham Chandra Ilyas, membenarkan jika partainya menjalin komunikasi dengan dr Rudi. Berdasarkan aspirasi yang berkembang di Buol, saat ini ada dua kandidat yang menguat, yakni dr Rudi dan Amran Batalipu. “Belum ada keputusan. Dua kandidat kita ajak komunikasi. Nuansa kebatinan kader dan simpatisan di Buol sepertinya mengarah ke salahsatu dari dua kandidat itu. Tapi etiknya saya tidak bisa sebut nama, sebelum ada keputusan final partai,” ujar Chandra. Partai yang mengusung pasangan dr Rudi-Emy Laindjong dalam Pemilukada Buol 2007 lalu itu, menargetkan akhir Januari sudah ada kepastian siapa yang akan diusung. “PKS sebagai partai non seat ingin aktif dalam Pemilukada Buol, bukan hanya pengembira saja. Olehnya lebih cepat diputuskan lebih baik. Targetnya akhir Januari ini atau awl Februari sudah ada ketetapan,” ujar anggota DPRD Provinsi (Deprov) Sulteng termuda itu. TMU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM