Warga Buon 50 tahun Menunggu Air Bersih

WARGA desa Buon Kecamatan Luwuk kesulitan air bersih. Kondisi itu, telah berlangsung sejak desa tersebut dibuka tahun 1960. Demikian dikeluhkan masyarakat, saat anggota DPRD Provinsi (Deprov) Sulteng, Markus Sattu Paembong, melakukan reses di Banggai belum lama ini.
Dikatakan Markus, masyarakat telah beberapa kali mengusulkan sarana air bersih tersebut ke Pemkab Banggai, melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).
“Desa tersebut diatas perbukitan dan kondisinya bebatuan. Ada sekira tujuh ratus kepala keluarga di desa itu. Sumber air sangat sulit, jaraknya sekira 12 Km. Sumber air terdekat berjarak 1,5 Km, namun mata airnya kecil,” terang Markus, kemarin (6/1).
Untuk memenuh kebutuhan air, masyarakat menampung air hujan dan membeli air Rp400 untuk satu dirigen 20 liter. “Air bersih itu bantuan pemerintah, namun dipjual Rp400 per dirigen. Bantuan air bersih datang seminggu dua kali,” ujar Markus.
Akibat ketiadaan air, masyarakat di desa Buon sebagaian besar tidak memiliki jamban. Masyarakat buang hajat, di sembarang tempat tanpa air bersih.
“Mereka berharap bisa dibantu sarana air bersih. Untuk itu, kami akan coba koordinasi dengan Bappeda Sulteng, semoga bisa dimasukkan sebagai program di APBD Provinsi,” kata Markus. TMU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM