Schitosomiasis di Lindu Meningkat

PALU, MERCUSUAR-Jumlah masyarakat sekitar Danau Lindu yang terserang Schitosomiasis meningkat. Saat ini sekira 4 persen masyarakat yang berada di kawasan danau Lindu terserang virus yang belum ditemukan obatnya itu. Padahal tahun sebelumnya, hanya ditemukan sekira 0,82 persen masyarakat yang terinfeksi.
“Laporan yang kami terima dari masyarakat, terjadi peningkatan hingga 4 persen dari populasi masyarakat yang bermukim di sekitar Danau Lindu,” ungkap anggota DPRD Provinsi (Deprov) Sulteng asal Poso, Sonny Tandra, kemarin (12/8).
Dikatakan Sonny, pemerintah harus secepatnya turun tangan untuk pencegahan meluasnya penyebaran virus tersebut. “Ini penyakit yang hanya ada di Lindu. Meski anggaran untuk penyakit menular dalam APBD sangat kecil, pemerintah harus turun tangan. Jangan sampai sebarannya meluas,” ujar politisi Partai Patriot itu.
Peningkatan jumlah masyarakat yang terserang Schitosomiasis menurut Sonny, dikarenakan penanganan dari instansi teknis kesehatan yang kurang optimal. Hal tersebut lanjut Sonny dikarenakan tiadanya anggaran untuk penanganan penyakit tersebut secara khusus.
Malah laboratorium khusus untuk penanganan penyakit tersebut saat ini tidak lagi berfungsi. Padahal laboratorium yang didirikan dengan biaya APBN tahun 1990-an itu, sangat membantu penanganan penyakit langka tersebut.
“Saya sarankan sebaiknya pencegahan meluasnya sebaran penyakit ini, penanganannya selain pada manusia juga pada binatang, karena medium penyebarannya bisa lewat pori-pori manusia ataupun binatang yang terserang virus dan dikonsumsi manusia,” kata Sonny.
Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Sulteng Ida Bagus Yadnya yang dihubungi terkait penyebaran penyakit Schitosomiasis menyatakan, telah melakukan sosialisasi bahaya penyakit tersebut dan terapi selektif terhadap penderita. TMU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

KARAKTERISTIK ILMU DAN TEORI HUKUM