Cara Unik H. Darlis Penyintas Covid-19 Menjaga Imunitas
Oleh: Temu Sutrisno
H. Darlis bersama penulis/Dok. Temu |
Sepekan jelang lebaran, saya kaget mendapat informasi H. Darlis Muhammad, mantan wartawan Tempo dan Pimpinan Redaksi Media Alkhairaat (MAL) Palu, terkena Covid-19.
H. Darlis bersama istri dan kedua anaknya, dirawat di Rumah Sakit Darurat yang disiapkan Pemprov Sulteng. Mendapat kabar berantai dari grup whatsapp, saya langsung menghubungi H. Darlis menanyakan kondisinya.
Jawabannya membuat saya kaget. “Tenang
saja, kirimkan saya video-video lucu, supaya cepat pulih. Doakan semoga segera
sehat kembali,” katanya sembari tertawa.
Mendapat jawaban seperti itu, saya yang
awam ilmu kesehatan segera searching
ke mesin pencari informasi, hubungan video lucu, gembira, dan rasa senang
dengan imunitas.
Dari penelusuran di mesin pencari
informasi, ternyata hati gembira adalah salah satu cara terampuh untuk
meningkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini dijelaskan oleh dr Debryna Dewi
Lumanauw, salah satu dokter yang bertugas di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran,
Jakarta Pusat, sejak beroperasi 23 Maret 2020 lalu.
Dokter Debryna mengungkapkan, bahwa
hati gembira adalah salah satu cara terampuh untuk meningkatkan imunitas tubuh
di tengah pandemi Covid-19.
"Kalau orang itu happy,
maka imunitasnya akan meningkat karena mereka melepaskan hormon tertentu,"
kata Debryna.
Pernyataan
tersebut bukan tanpa alasan. Sejumlah ahli telah melakukan berbagai penelitian
untuk mengetahui kaitan antara hati gembira dan perasaan bahagia dengan
peningkatan imunitas tubuh.
Seperti
dikutip okezone dari laman Psychology
Today, para ahli telah melakukan uji coba terhadap sejumlah responden dengan
cara menunjukkan beragam video lucu kepada mereka.
Dari hasil
uji coba tersebut, peserta atau responden yang rutin menonton video-video lucu,
diketahui memiliki potensi yang lebih kecil terkena penyakit flu. Bahkan, meski
mereka telah terpapar penyakit ini, gejala yang dialami cenderung lebih ringan.
Tak hanya
itu, dalam hasil penelitian terbaru yang melibatkan 350 orang dewasa, ditemukan
bahwa perasaan bahagia juga ampuh mencegah mereka dari paparan virus influenza.
Penelitian
itu didukung oleh uji coba terhadap mahasiswa kedokteran gigi yang menjelaskan
kisah serupa. Siswa-siswa ini melaporkan suasana hati mereka sebanyak tiga kali
seminggu selama hampir dua bulan.
Mereka juga
mengumpulkan sampel air liur sehingga efektivitas sistem kekebalan tubuh mereka
dapat dinilai. Ketika sistem kekebalan tubuh siswa di uji dengan pil yang
mengandung protein dari darah kelinci, respons terhadap bahan asing ini
ternyata bergantung pada suasana hati mereka.
Respons
sistem kekebalan lebih lemah pada hari-hari yang ditandai oleh suasana hati negatif,
dan lebih tinggi pada hari-hari yang ditandai oleh suasana hati positif.
Emosi positif dan kualitas kesehatan yang baik
sebenarnya saling terkait. Ini karena tubuh dan pikiran saling terhubung.
Sejak 50 tahun terakhir para ilmuwan menemukan bahwa
tubuh dan pikiran saling terhubung. Bahkan, keduanya begitu intim dan tak
terpisahkan. Relasi antara tubuh dan pikiran tersebut melahirkan sebuah cabang
ilmu eksak baru, yaitu psiko-neuroimunologi (PNI). Ilmu ini
mengeksplorasi hubungan antara pikiran, otak, dan sistem imun tubuh.
Salah satu hasil penelitian PNI dipublikasikan di New
England Journal of Medicine pada 1991. Sekelompok ilmuwan mengadakan survei
kepada sejumlah orang yang diminta memakai obat semprot hidung. Beberapa dari
obat tersebut mengandung virus demam ringan dan sisanya hanya mengandung garam.
Para objek penelitian tidak tahu kandungan mana yang mereka dapat. Hasilnya,
mereka yang pikirannya stres mengalami gejala flu. Di sisi lain, mereka
yang tidak terlalu stres dapat melawan virus tersebut.
Para ilmuwan semakin memahami mengapa stres bisa
membuat kita gampang sakit. Studi PNI menunjukkan, rasa senang membuat tubuh dapat memproduksi hormon yang
menguatkan imun tubuh.
Dengan penemuan dari ilmu PNI ini, banyak orang mulai
mengatur emosi mereka supaya tidak gampang jatuh sakit.
Kembali ke pengalaman H. Darlis melawan Covid-19, tanpa menunggu waktu, saya dan beberapa teman-teman di
grup whatsapp, mengirimkan
video-video lucu seperti yang diminta.
Video-video itu menurut pengakuan H. Darlis cukup
membantu penyembuhan, disamping menjalani prosedur pengobatan secara ketat dari
tim medis di rumah sakit darurat.
“Kita tidak boleh stres. Selain pengobatan, makanan
bergizi, dan prosedur lain, video itu membuat saya gembira. Seperti tidak
sakit,” kata H. Darlis, Selasa (9/6/2021).
Setelah dirawat di rumah sakit darurat sekira sepekan
dan dilanjutkan isolasi mandiri sepekan di rumah, H. Darlis dinyatakan sembuh
dan negatif Covid-19.
“Saya dan keluarga telah dua kali divaksin, tetap kena.
Pesan saya tetap patuhi protokol kesehatan, konsumsi makanan cukup gizi,
olahraga, dan jangan lupa tertawa dan gembira. Berhenti cemas atau stres, karena
cemas dan stres dapat menurunkan sistem imun kita. Jangan lupa jaga imun dengan
iman, dekatkan diri pada Yang Maha Kuasa,” pesan H. Darlis. ***
Komentar
Posting Komentar