Puisi-Dinding-dinding Retak
Dinding-dinding retak
Saksi bisu
Satu tahun berlalu
Saat alam menggeliat
Menegur
Menyapa manusia
Dinding-dinding retak
Membawa derita
Sebagian anak manusia
Meregang nyawa
Mereka yang selamat
Berteman rerumputan
Beratap segumpal harapan
Dinding-dinding retak
Satu tahun berlalu
Masih ada yang menantikan uluran
Belum semua hak tertunaikan
Dinding-dinding retak
Berderak gemeretak
Semua manusia berteriak
Tak lagi ingat sanak
Ketakutan menyeruak dalam benak
Dinding-dinding retak
Penanda ringkih manusia
Tak ada nilai harta
Jabatan tiada guna
Semua sama
Merasakan ketakutan
Terkungkung dalam derita
Dinding-dinding retak
Saat bumi mewakili Tuhan
Mengirim pesan
Masihkah ada setitik iman?
Hancur lebur
Semua yang dibanggakan
Semua yang dikejar
Semua yang diperebutkan
Dinding-dinding retak
Menjadi saksi
Dunia tidak abadi
Dinding-dinding retak
Mengabarkan Bencana
Ada teguran
Ada kasih sayang
Ada kehendak Tuhan
Sebelum sangkakala menggema
Mengakhiri mewah dunia
Dinding-dinding retak
Mengajak manusia
Memeluk hangatnya cinta
Menemukan kembali
Rahman rahim-Nya. ***
Tana Kaili, 13 Januari 2020
Komentar
Posting Komentar