Tonakodi-Selamatkan Anak dari Narkoba
Oleh: Temu Sutrisno
MERCUSUAR-Anak adalah anugerah. Anak adalah titipan Tuhan yang harus
dijaga untuk kelanjutan tugas kekhalifahan memakmurkan bumi. Namun, sebuah
kabar mengejutkan datang dari Badan Narkotika Nasiona Provinsi (BNNP) Sulteng.
Ratusan anak di Palu telah terpapar Narkoba.
Hasil uji coba sampel di tahun 2018 dan 2019 dari beberapa sekolah
dasar dan menengah di Kota Palu Palu, 123 pelajar terindikasi mengonsumsi Narkoba.
Fakta itu disampaikan Kepala BNNP Sulteng Brigjen Pol Suyono, Rabu (17/7/2019).
Selain terindikasi mengonsumsi Narkoba, ratusan pelajar lainnya
juga diduga mengonsumsi obat terlarang dan berbahaya lainnya.
Data yang disampaikan Brigjen Pol Suyono, bisa jadi
merupakan fenomena gunung es. Fakta lapangan yang sesungguhnya jauh lebih besar
dari angka yang disampaikan. Apatah lagi, data itu hanya dari uji sampel.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisiaris Jenderal
Pol Heru Winarko menyebut, penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja makin
meningkat. Di mana ada peningkatan sebesar 24 hingga 28 persen remaja yang
menggunakan Narkoba.
Hasil penelitian BNN bahwa penyalahgunaan itu beberapa tahun
lalu, milenial atau generasi muda hanya sebesar 20 persen. Kondisi tahun
terakhir meningkat 24 -28 persen. Peningkatan itu kebanyakan pengguna anak-anak
dan remaja.
Kalangan remaja yang terpapar Narkoba lebih rentan sebagai
pengguna jangka panjang. Sebab, mereka memiliki waktu yang cukup panjang dalam
mengkonsumsi Narkoba.
World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations
Office on Drugs and Crime (UNODC), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di
dunia atau 5,6 % dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi Narkoba.
Sementara di Indonesia, BNN selaku focal point di bidang Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mengantongi
angka penyalahgunaan narkoba tahun 2017 sebanyak 3.376.115 orang pada rentang
usia 10-59 tahun.
Sedangkan angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar
di tahun 2018 (dari 13 ibukota provinsi di Indonesia ) mencapai angka 2,29 juta
orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan Narkoba
adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial.
Kita tidak bisa berhenti dalam keterkejutan atas data yang
disampaikan BNNP Sulteng, BNN, dan World Drugs Reports. Perlu langkah serius
untuk menyelamatkan anak bangsa dari serbuan Narkoba.
Orang tua memiliki peranan paling penting untuk memberikan
pendidikan sejak dini terkait bahaya Narkoba. Hal terbaik yang bisa dilakukan
orang tua untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba, dengan cara melakukan
komunikasi sejak dini pada anak dan memberikan keteladanan dengan perilaku
positif. Orang tua adalah teladan terbaik bagi anak. Kebiasaan anak sering kali
meniru atau menyontoh perilaku orang tua. Menyelamatkan anak dari bahaya
Narkoba tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada pemerintah, sekolah, dan BNN.
Tanggung jawab besar itu ada pada pundak orang tua.***
Tana Kaili, 18 Juli 2019
Komentar
Posting Komentar