Puisi-Senyum Penyelamat
Oleh: Temu
Sutrisno
Kotaku hari ini
Panas membakar
Peluh mengalir
deras
Tenaga terkuras
Fatamorgana
bias menjebak
berharap semilir angin nan semerbak
Tidak
Aku harus terus
bergerak
Meski langkah
terserak
Abaikan duri
dan onak
Terus mendekat
mendekap Alhaq
Tidak
Kelak di sana
jauh lebih sesak
Saat tak ada
kadang tiada sanak
Di sana
matahari tanpa jarak
Saat peluh
keringat bagai gulungan ombak
Hanya uluran
tangannya diharap
Setetes air
keabadian dari telaga kehidupan
Menghilangkan
dahaga
Melenyapkan
gundah gulana
Hanya kasih
sayangnya penyelamat semesta
Senyumnya
adalah rahmat-Nya. ***
Tana Kaili, 6
Juli 2019
Komentar
Posting Komentar