Pengkhianat


Oleh: Temu Sutrisno

 


 









Dulu

Mereka yang dekat kompeni

Menjunjung gulden di kepala

Melahap roti

Memuja keju daripada ketela

Pribumi menyebutnya pengkhianat bangsa

Dulu

Mereka yang sok jagoan

Menakut-nakuti warga

Mereka yang menenteng senjata

Mengabdi pada bangsa manca

Pribumi menyebutnya pengkhianat bangsa

Kini

Mereka yang bergembira dolar berkuasa

Mereka yang mengeruk untung dari rupiah yang terpuruk

Mereka yang kehilangan ruh swadesi

Diberi mahkota

Dielu-elukan sebagai anak bangsa yang sukses berkarya

Kini

Mereka yang menakut-nakuti warga

Mereka yang menenteng senjata

Mereka yang mengabdi pada kepentingan perut

Mendapat sebutan terhormat sebagai pejabat Negara

Dulu dan kini, apa bedanya?

Gulden

Dolar

Roti

Keju

Pengkhianat

Ah, itu dulu

Kini

Pengusaha

Penguasa

Berdiri di singgasana

Bergandengan tangan

Mengoplos nafsu

Menikmati korupsi menggurita

Kini

Saat ekonomi bergolak

Saat PHK melonjak

Kemiskinan menanjak

Ketimpangan dalam menjurang 

DPR bersorak mengesahkan undang-undang

Tak peduli rakyat menentang

Kini

Saat demokrasi lagi diuji

Entah siapa yang memulai

Teror bangkai tikus dan kepala babi

Ingin membungkam kemerdekaan

Yang diperjuangkan para pahlawan

Jika kalian punya nyali

Naiklah ke gelanggang

Jangan seperti kura-kura malam

Kami telah siapkan genderang dan tarian

Lawan!***

 

Tana Kaili, 24 Maret 2025

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dewi Themis Menangis

HUKUM DAN MORALITAS

Satu Mulut Dua Telinga