Salah Jalan
Oleh: Temu
Sutrisno
Saat malam
tergelicir fajar
Bunyi
jangkrik mengetuk nalar
Semribit angin menerjang pembaringan
Aku
bertarung melawan kantuk
Memandikan
mata agar kembali bersinar
Dalam
pergulatan gelap dan terang
Samar terdengar
Suara
mendayu melantunkan firman
Menghentak
menyadarkan
Tidakkah
ingat Namrud?
Raja yang
mengudeta Tuhan
Mati
terhina karena serangga masuk lubang pernapasan
Lupakah pada Firaun?
Maharaja
tiga benua
Pasukan tak
terhitung jumlahnya
Mati
tenggelam jadi tontonan
Qarun
manusia terkaya
Sombong
dengan hartanya
Terhimpit tanah
Ringkih tak mampu membeli keselamatan
Bayangkan
wajah Haman
Manusia cerdik
Selalu
merasa pintar
Mengaku
paling benar
Memandang yang lain dungu tanpa wawasan
Keangkuhannya membawa derita berkepanjangan
Dia tergilas bersama sang majikan
Tidakkah semua menjadi pelajaran
Bagi orang-orang
berakal?
Dengarlah kisah kekufuran
Kanaan putra kesayangan Sang Nabi
Pembuat bahtera nan besar
Tergulung banjir tanpa pertolongan
Ingatlah
Asiah yang sangat beriman
Padahal
hidup terkungkung dalam tembok kezaliman
Tidakkah kisah itu menjadi teladan?
Iman bukan
karena keturunan
Ingkar bukan
karena lingkungan
Bangun
Bangkit
Berjalan
dalam kebenaran
Jangan
seperti iblis
Selalu merasa benar
Memuja diri
Tak mau mendengarkan
Jangan menjadi setan
yang membisikkan kejahatan
Sembunyi pun terang-terangan
Bangun
Bangkit
Jangan salah jalan. ***
Tana Kaili,
12 November 2024
Komentar
Posting Komentar