Nol Koma

 

Oleh: Temu Sutrisno

 


 







Di sebuah taman

Ku pandang bunga dan rerumputan

Sejengkal

Sedepa

Kiri

Kanan

Depan

Menoleh ke belakang

Satu

Dua

Nama bunga

Nama rerumputan

Pepohonan

Aku tahu

Aku hapal

Selebihnya asing tanpa pengetahuan

Ukuran sejengkal

Jangkauan sedepa

Aku menyerah tak tahu apa-apa

Bahkan manusia lalu lalang

Tak semua aku mengenalnya

Pengetahuanku

Hanya setitik debu

Kecil

Teramat kecil

Dari semesta yang tak terkira

Ku terus berjalan

Ku eja

Ku baca dengan segala daya

Bunga

Rerumputan

Batuan

Bumi

Langit

Lautan

Kupandang jauh ke depan

Makin aku sadar

Hanya sedikit

Sangat sedikit yang aku mengerti

Terngiang lantunan bait suci

"Dan tidaklah kamu diberi ilmu melainkan hanya sedikit"

Aku terjebak dalam ketidaktahuan

Nol koma sekian

Entah berapa banyak nol di belakang koma

Nol

Nol

Nol

Nol

Nol

Nol

Sebelum berakhir pada angka Satu

Ku sadar

Nol wujud ketiadaan

Satu sumber kehidupan

Dia yang permulaan

Dia yang tidak beranak dan diperanakkan

Dia yang tiada bandingan

Dia yang menguasai semesta alam

Aku menangis

Menyesali noda kesombongan

Bersujud

Mendekati

Mendekap

Satu

Agar Nol memiliki makna

Tak terbuang

Seperti iblis

Angkuh memuja diri 

Tersesat dalam Nol koma sekian. ***

 


Tana Kaili, 29 Juni 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

Negeriku Makin Lucu