Fokus Cegah Covid-19 belum Usai
Perkembangan yang menggembirakan sepekan terakhir, buyar
dengan penambahan yang cukup drastis tersebut. Bisa jadi, jika tes dilaksanakan
secara massif di seluruh kabupaten/kota se-Sulteng, penambahan akan membentuk
kurva kasus yang meningkat tajam.
Tingginya lonjakan kasus tersebut, tidak bisa dianggap
sepele. Wilayah Sulteng yang sangat luas dan berpulau, membuat penanganan lebih
sulit dibandingkan dengan daerah lain, di Jawa misalnya. Oleh karena itu, saatnya pemerintah membagi
fokus pencegahan dan penanganan penularan virus covid-19 ke seluruh wilayah,
bukan hanya Kota Palu. Menambah bantuan sarana dan prasarana kesehatan mesti
secepatnya dilakukan sehingga pemerintah daerah setempat bisa lebih cepat
melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan. Penyikapan yang tepat juga
mutlak ditunjukkan masyarakat. Kesadaran untuk melindungi diri, keluarga, dan
lingkung an tak boleh lagi diabaikan karena itulah modal awal untuk mencegah
penyebaran Covid-19. Kepatuhan pada protokol kesehatan seperti mengguna kan masker,
rutin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak tak boleh ditawar-tawar.
Kesadaran dan kepatuhan itu telah terbukti menjadi kunci keberhasilan beberapa
daerah dalam menghambat penularan covid-19.
Sikap optimistis harus terus dipupuk pemerintah dan seluruh
masyarakat Sulteng. Covid-19 diyakini bisa ditekan pada lebel terendah, jika
pemerintah dan masyarakat bersatu padu, gotong-royong dan saling percaya
mengatasi wabah yang belum ditemukan vaksinnya tersebut.
Pejabat, elit politik, tokoh agama, dan tokoh masyarakat
harus betul-betul mengutamakan kepentingan penanganan covid-19. Hal-hal yang
memicu ketidakkompkan harus ditinggalkan. Semua harus bergandengan tangan
membangun harmoni, dengan saling koordinasi dan komunikasi. Semua komponen
harus terus waspada, hingga wabah hingga benar-benar punah. Tidak ada alasan
bagi kita semua untuk mengendurkan kewaspadaan. Di mana pun, kapan pun,
protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus covid-19 masih harus ditaati
semua pihak.
Tampaknya, masih akan ada masa transisi (new normal) yang belum pasti sampai kondisi kondusif. Fenomena yang terjadi menunjukkan bahwa alam semesta (makrokosmos) sedang menyelaraskan diri, membentuk keseimbangan baru (the new equilibrium). Penyelarasan terjadi karena manusia (mikrokosmos) abai terhadap keselarasan tersebut. Sampai kapan? Entahlah. Prinsipnya kita harus terus berusaha untuk menekan Covid-19, dengan mencegah penyebarannya dengan perilaku dan protokol kesehatan. Wallahu alam bishawab. ***
Komentar
Posting Komentar