Puisi-Tuhan dalam Corona (1)
Oleh: Temu Sutrisno
Semua terhenyak
Corona membatasi
semua gerak
Semua cemas
Semua ketakutan
Kiranya Tuhan
mengingatkan
Setitik virus bisa
mematikan
Kekuasaan
Jabatan
Kekayaan
Kekuatan
Kerupawanan
Tidak berarti saat
kematian mengancam
Apakah Tuhan tidak
lagi sayang?
Tuhan hanya
memberi tahu
Manusia terlalu
sibuk tak mampu atur waktu
Tuhan hanya ingin
manusia bersatu
Tuhan ingin
keluarga nomor satu
Tidakkah manusia tahu
Tugas utama berkeluarga
Bertanggungjawab menyelematkan dari api neraka?
Tidakkah manusia tahu
Tugas utama berkeluarga
Bertanggungjawab menyelematkan dari api neraka?
Bukankah selama
ini manusia tertipu?
Pendidikan anak
hanya diserahkan pada guru
Urusan rumah
tanggungjawab para pembantu
Saat corona menyerang
Tuhan memberi tahu
Agar manusia bersih
Bersih hati
Bersih pikiran
Bersih tindakan
Bersih lingkungan
Saat corona menyerang
Tuhan memberi tahu
Agar manusia bersih
Bersih hati
Bersih pikiran
Bersih tindakan
Bersih lingkungan
Saat corona
menyerang
Kiranya Tuhan mengingatkan
Manusia diajarkan
Riuh dunia untuk
tugas kekhalifahan
Mengisi sepi untuk
zikir padanya
Tuhan ingin
manusia sadar
Sepi
Kesendirian
Menjadi jalan
menuju kebadian
Senyap gelap alam
barzah
Hanya ramai karena
zikir
Hanya terang
karena ibadah
Lorong panjang
kematian
Terasa pendek
karena memenuhi tugas kekhalifahan
Saat corona
menyerang
Tuhan ingin
mengajarkan
Manusia melihat
wajah Tuhan
Dalam setiap
musibah yang datang
Dalam setiap pekikan yang butuh pertolongan
Mungkin selama ini banyak yang abai
Tidak lagi peduli lingkungan
Luntur nilai kemanusiaan
Saat corona menyerang
Dalam setiap pekikan yang butuh pertolongan
Mungkin selama ini banyak yang abai
Tidak lagi peduli lingkungan
Luntur nilai kemanusiaan
Saat corona menyerang
Dalam kepanikan
Dalam ketakutan
Dalam kesendirian
Dalam kesunyian
Manusia dituntun
Membangun tahta
Tuhan
Dalam relung hati
terdalam. ***
Tana Kaili, 22
Maret 2020
Komentar
Posting Komentar