Puisi-Ina Penjual Rica









Oleh: Temu Sutrisno



Pagi...
Kala subuh berlalu
Sinar mentari lembut menyapa
Sedikit malu

Di pojok pasar itu
Seorang perempuan paruh baya
Ina tua 
Menggelar karung bekas
Di pojok trotoar
Terhimpit sesak parkiran
Menata
Setapis rica diniagakan
Beberapa ikat daun kelor
Setumpuk kecil ubi
Di samping kanan dan kiri


Ina penjual rica
Aku tak tahu
Berapa nilai dagangannya
Aku tak dapat mengira
Berapa Ina mendapat laba

Saat sinar mentari mulai hangat
Menyapa kulit yang beranjak merenta
Lalu lalang kaki melewati
Belum satu orang singgah
Menawar pun membeli

Ina tua penjual rica
Menjalani hidup dengan keringatnya
Tidak meminta-minta
Tidak memeras
Tidak menakut-nakuti
Tidak mengacam sesama
Tidak berharap limpahan harta orang tua
Uluran tangan keluarga

Ina tua penjual rica
Tegar berusaha
Tidak korupsi uang negara
Tidak menipu dengan janji politik semata
Tidak mengelabui orang di sekitarnya

Ina tua penjual rica
Aku menitip doa
Semoga berkah Yang Maha Kuasa
Menyertai niaga
Melingkupi hidupmu
hingga akhir masa. ***





Tana Kaili, 4 Agustus 2019


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dewi Themis Menangis

HUKUM DAN MORALITAS

Satu Mulut Dua Telinga