Muktamar Islah, PPP Sulteng Mengarah ke Romi
Ketua DPW PPP Sulteng (tengah/pakai peci) bersama peserta Muskerwil. | FOTO: Temu |
PALU-Dukungan Pengurus Wilayah dan Cabang Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) se Sulteng, mengarah pada sosok Muhammad Romahurmuziy sebagai
calon Ketua Umum dalam Mukatmar VIII di Pondok Haji Jakarta.
Dukungan pada Romi, sapaan Romahurmuziy, mencuat dalam Rapat
Pimpinan Wilayah (Rapimwil) PPP Sulteng, Rabu malam (6/4/2016). Hampir semua
cabang menyebut nama Sekjen DPP PPP itu sebagai kandidat ketua umum yang layak
didukung.
Munculnya nama Romi diawali pertanyaan Plt Sekretaris DPW
PPP Sulteng Abdul Azis Daming. Azis meminta masing-masing cabang mengusulkan
atau merekomendasikan nama yang akan didukung dalam Muktamar VII tanggal 8
April 2016.
Ketua DPC PPP Kota Palu, Armin Latjangki langsung menanggapi
pertanyaan Azis. “Prinsipnya kami dari DPC sami’na waatha’na (dengar dan taat)
apa yang diputuskan DPW. Tanpa mendahului teman-teman dari DPC lain, menurut
saya sebaiknya ini diserahkan ke DPW. Namun kita semua tahu, PPP islah karena
kerja keras Romi dari nol. Saya berharap DPW bisa merekomendasikan Romi untuk
pemilihan ketua umum,” kata Armin Latjangki.
Pernyataan Armin mendapat dukungan dari seluruh DPC yang
hadir. Ketua DPC PPP Donggala, Namrud Mado menambahkan dukungan terhadap Romi
tidak boleh menutup komunikasi dengan kandidat lain.
“Saya dengar ada kandidat lain, Bapak Muqowwam. Bagaimana
kebijakan DPW soal ini? Menurut saya komunikasi tetap harus dibuka, sehingga
tidak ada kubu-kubuan, meski telah kita putuskan mendukung Romi,” saran Namrud.
Ketua DPW PPP Sulteng Asgar Djuhaepa menyatakan PPP Sulteng
harus solid dan kompak untuk Muktamar VII yang juga disebut Muktamar Islah.
Harapannya Muktamar VIII menjadi akhir dari konflik internal PPP selama 1,4
tahun terakhir. “Konflik cukup menguras tenaga dan pikiran. Tapi kita ambil
hikmah dari itu, PPP saat ini sangat dikenal masyarakat Indonesia. Seluruh
rakyat tahu PPP. Kalo kita bilang PPP, pasti ditanya kubu Surabaya atau
Jakarta,” kata Asgar.
Ditegaskan Asgar, hampir seluruh kader PPP di Indonesia
menginginkan islah. Olehnya Muktamar yang mengusung tema “Satu PPP untuk
Indonesia yang Mandiri, berdaulat dan Berkepribadian”, harus dijadikan momentum
bersatunya kembali dua kubu PPP. “Kita akan mengajak seluruh ummat Islam
Indonesia kembali ke rumah besar ummat Islam, yakni PPP. Olehnya kita harus
bersatu, kita harus jalankan politik rahmatan lil alamin, politik penuh rahmat
dan menghindari dendam. Tidak ada lagi dua PPP, apalgi undangan Muktamar yang
tandatangan Pak Suryadharma Ali, Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Bandung yang
diakui pemerintah. Dalam waktu tidak lama lagi kita juga menghadapi Pilkada
serentak 2017, verifikasi partai peserta Pemilu dan terakhir Pemilu tahun 2019.
Semoga Muktamar kali ini membawa kebaikan bagi PPP dan ummat Islam Indonesia,”
harap Asgar.
Soal calon ketua umum lanjut Asgar, dirinya memahami penuh
keinginan kader dan DPC PPP se Sulteng. “Saya ini hanya penyampai. Apa yang
diputuskan DPC dan kader, itu yang akan kami perjuangkan,” tegas Asgar.
Selain calon ketua umum, Mukerwil juga membahas beberapa
rekomendasi baik internal maupun eksternal. Rekomendasi tersebut antara lain
Muktamar VIII harus menjadi pintu islam PPP seutuhnya, penetapan calon kepala
daerah dikembalikan ke DPC dan DPW PPP serta meminta pada Mendagri untuk
mencabut larangan pencairan dana bantuan partai. TMU
Komentar
Posting Komentar