PPP Sulteng Serukan Politik Rahmat






H. Asgar Djuhaepa
PALUKetua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulteng, Asgar Djuhaepa, menyerukan pada seluruh kader PPP di Indonesia, menebarkan benih politik penuh rahmat. Seruan Asgar tersebut disampaikan menyusul pernyataan Ketua Umum Angkatan Muda Ka’bah (versi Djan Faridz), Sudarto, yang siap menumpahkan darah atas upaya DPP PPP hasil Mukatamar Bandung, yang ingin memfungsikan kantor DPP di Jl. Diponegoro Jakarta.
“PPP adalah partai Islam. Sebagai partai berasas agama rahmatan lil alamin, mestinya kader PPP juga menebarkan benih perpolitikan yang penuh rahmat. Apa yang disampaikan Ketua AMK, hemat saya kurang bijak dan tidak mengedepankan politik yang penuh rahmat,” kata Asgar, Senin (7/3/2016).
Ditegaskan Asgar, upaya pemfungsian kantor DPP merupakan amanat Mukernas. Olehnya posisi Muhammad Romahurmuziy (Romy) yang berniat memfungsikan kantor DPP sah secara organisatoris. “Itu bukan Romy pribadi. Tetapi Romy sebagai Sekjend DPP PPP hasil Muktamar Bandung yang legal berdasarkan keputusan pemerintah. Jadi tidak bisa menempatkan Romi secara pribadi ataupun Romy sebagai Ketua Umum DPP PPP hasil Mukatamar Surabaya yang SK-nya sudah dicabut pemerintah,” terang Asgar.
Pernyataan Sudarto, terhadap penghinaan ulama juga ditepis Asgar. Upaya islah dan taat pada pemerintah merupakan petunjuk dan permintaan para ulama. “KH Maemun Zubeir selaku ketua Dewan Syariah berkali-kali mengakui dan meminta kader PPP untuk mentaati putusan pemerintah. Pun demikian banyak ulama di Indonesia meminta PPP islah dan menghentikan konflik. Putusan pemerintah kembali ke Muktamar Bandung, bagian dari upaya menyatukan PPP. Ulama mana yang dihina? Olehnya jangan ada lagi syak prasangka dan pernyataan-pernyataan yang memicu konflik makin melebar. Saya berkeyakinan dan ini telah beberapa kali saya komunikasikan dengan kader PPP di lain daerah, semua ingin PPP islah. Semua kembali ke PPP yang satu demi perjuangan politik ummat Islam di Indonesia,” jelasnya.
Sebelumnya, rencana Sekjend PPP hasil Muktamar Bandung Muhammad Romahurmuziy mengambilalih kantor DPP PPP terus menuai kritik. Ketua Umum Angkatan Muda Ka'bah, Sudarto bahkan mengancam dan mengaku siap mempertahankan sampai titik darah penghabisan apabila Romy tetap memaksa merebut Kantor DPP.
"Apabila hak-hak PPP telah Diinjak-injak. Apabila Para Ulama terus dihina dina. Apabila Engkau berani merebut Dan menduduki Simbol Partai, maka tumpahnya darah adalah kehormatan bagi kami," kata Sudarto sebagaimana dilansir dari Republika, Sabtu (5/3/2016).
Dia tekankan, langkah Romy melenceng dari upaya islah oleh sesepuh partai dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Langkah itu, tekan dia lagi, mengarah pada cara-cara premanisme dan akan menjauhkan upaya islah.
"Kalau 1000 pejuang partai yang melakukan perlawanan, maka kami bagian dari seribu Pejuang itu. Kalau 10 Pejuang Partai yang melakukan perlawanan, maka kami bagian dari sepuluh pejuang itu," tegas Sudarto.
"Kalau hanya tinggal satu Pejuang Partai yang melakukan perlawanan, maka kami pastikan kami lah satu-satunya Pejuang itu," sambung dia.TMU/ROL

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM DAN MORALITAS

Dewi Themis Menangis

Negeriku Makin Lucu