Buol, Pelopor Pengelolaan Keuangan Berbasis IT
PALU, MERCUSUAR-Kerja keras yang dilaksanakan pemerintah kabupaten (Pemkab) Buol dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah berbuah manis. Jika tahun sebelumnya BPK RI memberikan opini disclaimer pada laporan keuangan Pemkab Buol, tahun 2013 BPK memberikan opini wajar dengan pengecualian.
Bupati Buol, Amirudin Rauf, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian tersebut. Dikatakan Bupati yang akrab disapa Dokter Rudi itu, pencapaian tersebut merupakan kerja keras seluruh jajaran yang ada di Pemkab Buol.
“Ini berawal dari komitmen bersama seluruh penyelenggara pemerintahan taat asas dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah,” ujar Dokter Rudi, Selasa (27/5/2014).
Diungkapkan Dokter Rudi, selama satu tahun terakhir pihaknya telah berusaha keras melakukan penataan aset daerah, yang pada tahun 2012 menjadi salahsatu pemicu disclaimer. “Satu tahun kita lakukan sensed aset, pembukuan dan penarikan untuk aset yang dikuasai mantan pejabat atau pegawai. Hasilnya lebih delapan puluh persen aset kita yang tidak tertata sejak awal pemekaran empat belas tahun lalu, kini mulai tertata. Kenapa WDP? Karena harus kita akui penataan ini belum selesai dan kita akan terus tingkatkan,” katanya.
Dengan kerja keras semua pihak dan taat aturan, Dokter Rudi optimistis tahun depan Pemkab Buol akan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK.
Selain membenahi pengelolaan aset, Pemkab Buol juga melakukan terobosan pengeloaan keuangan berbasis teknologi informasi (IT).
Badan Pengelola Keuangan dan aset Daerah Kabupaten Buol membuat sistem pengelolaan keuangan secara online dan terhubung dengan BPK RI dan Kementerian Keuangan. “Data dan arus pengelolaan keuangan online dan ditampilkan dilayar di kantor bupati. Semua transparan dan bisa dipertanggungjawabkan. Jika ada yang punya urusan keuangan dengan Pemkab Buol, bisa langsung mengeceknya melalui jaringan internet, tidak perlu repot-repot datang dan berurusan dengan bendahara. Saat kabupaten dan kota beberapa waktu lalu MoU dengan BPK soal sistem pengelolaan keuangan ini, Buol telah melaksanakannya sejak tahun lalu,” papar Dokter Rudi didampingi Kepala BPKAD Buol, Arianto Rioeh.
Saat ini tambah Anto, Buol merupakan satu-satunya daerah yang telah menggunakan sistem keuangan desa berbasis IT. “Setelah satu tahun kita berinovasi dengan sistem pengelolaan keuangan daerah, April lalu kita luncurkan sistem keuangan desa. Saat ini insentif aparat desa sudah bisa dikucurkan tiap bulan, bukan triwulan lagi. Dengan sistem ini, memudahkan aparat desa mencairkan insentif atau gajinya,” imbuhnya. TMU
Komentar
Posting Komentar