PKB Nilai Rudi-Koloi Berhasil
PALU, MERCUSUAR-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selaku partai pengusung menilai kepemimpinan Amirudin Rauf-Syamsudin Koloi, berjalan bagus. Jelang satu tahun jalannya pemerintahan, telah ada beberapa perubahan di Kabupaten Buol, sebagaimana yang dijanjikan saat kampaye lalu.
“Saya melihat satu tahun ini telah ada perubahan. Ada beberapa langkah maju, yang menurut saya berhasil,” ujar Ketua DPW PKB Sulteng, Zainal Daud, Senin (9/9/2013).
Dipaparkan Zainal, tiga bulan kepemimpinan Rudi-Koloi,RSU Buol saat ini telah memiliki tiga dokter spesialis. Ketiga dokter spesialis itu bagian dari program seratus hari yang dicanangkan saat kampaye.
Ketiga dokter tersebut spesialis bedah, kebidanan dan spesialis penyakit dalam.
“Selama ini dokter spesialis menjadi masalah daerah, termasuk Buol. Keberadaan dokter spesialis merupakan keberhasilan yang harus diapresiasi positif,” kata Zainal.
Pemkab Buol dibawah kepemimpinan Rudi- Koloi lanjut Zainal, mencanangkan swasembada beras hingga tiga tahun kedepan. Untuk mewujudkan hal itu, Pemkab Buol tahun 2013 menggelar program revitalisasi pertanian.
Beberapa kegiatan dari program revitalisasi pertanian, diantaranya pembangunan dan peningkatan sarana irigasi pada APBD 2013. Selain itu, Pemkab juga memprogramkan kegiatan peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan ke kantong-kantong produksi.
Produksi gabah kering Kabupaten Buol telah menembus 26 ribu ton atau sekira 22 sampai 23 ribu ton beras. Angka ini menggambarkan produksi beras Buol telah surplus.
“Ini sebuah prestasi yang menggembirakan, karena selama ini Buol kekurangan 5 sampai 6 ribu ton, tahun ini sudah surplus. Padahal pemerintahan belum genap satu tahun,” kata Zainal.
Tidak hanya itu saja, Pemkab Buol telah berhasil meningkatkan produksi rata-rata dengan kenaikan produksi yang signifikan. Angka produksi bahkan melampaui rata- rata provinsi dan nasional.
Selain itu, pemerintahan Rudi-Koloi juga telah berhasil menata pengelolaan keuangan daerah. Dalam waktu tiga bulan awal menjabat, keduanya telah berhasil menyetabilkan kondisi keuangan daerah dari minus hingga ada Silpa di kas daerah. “Selama Buol berdiri, baru ini ada Silpa. Buol saat juga merupakan percontohan pengelolaan keuangan yang sitemnya on line dengan Kementerian Keuangan dan BPK,” ujarnya.
Bukan hanya itu ujar Zainal. Kedua pimpinan di Buol itu membuat terobosan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), dengan membuat kebijakan penyertaan dua puluh persen saham untuk investor yang ingin menanamkan modalnya di Kabupaten Buol. “Informasi yang saya dapat, telah ada beberapa investor yang siap masuk dengan kebijakan itu. Ini terobasan besar, karena Papua saja baru-baru ini hanya mendapatkan kesempatan untuk sepuluh persen dari investor seperti Freeport. Kalau kebijakan ini berjalan baik, PAD Buol akan meningkat tajam. Ini baru satu tahun, semoga tahun-tahun kedepan lebih baik lagi,” paparnya. TMU
Komentar
Posting Komentar