Asumsi Ekonomi Makro Perlu Dikaji Kembali
PALU, MERCUSUAR-Asumsi dasar ekonomi makro dalam penyusunan rencana kebijakan umum anggaran (KUA) Sulteng 2013 perlu dikaji kembali. Usulan itu disampaikan anggota Komisi III DPRD Provinsi (Deprov) Sulteng, S Pelima.
Dikatakan Pelima, secara garis besar ia melihat ekonomi makro Sulteng dari tahun 70-an, data yang disampaikan pemerintah melalui angka-angka nyaris tidak berubah. “Dari tahun 70-an, angka untuk sektor industri misalnya dengan sektor pertanian tidak mengalami perubahan berarti . Sektor industri dalam struktur perekonomian sekira 6-7 persen, sementara pertanian 40-50 persen,” katanya, kemarin (27/6/2012).
Dari angka itu lanjut Pelima, sektor industri tidak bergerak signifikan. Masyarakat masih menyandarkan perekonomiannya pada sektor pertanian. “Saya belum melihat petani kita memasarkan produknya dalam bentuk jadi, hamper semua masih asalan seperti kakao, rotan dan lain-lain. Tidak usah kita paksakan untuk finishing, sedikit saja diproses menjadi barang setengah jadi, nilai produk bisa ditingkatkan. Faktanya tidak seperti itu, wajar kalau nilai tukar petani kita rendah,” ujar politisi senior PDS itu.
Demikian halnya dengan PDRB yang saat ini mencapai 9 persen menurut Pelima belum menggambarkan tingkat pendapatan riil masyarakat. “PDRB terus meningkat, tapi tidak berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan, karena distribusi perekonomian dan tingkat kesejahteraan tidak merata. Olehnya saya minta Bappeda mengkaji kembali data-data yang ada dan kita harus arahkan APBD kita untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tandas Pelima.
Sekretaris Bappeda Sulteng, Fakhruddin Yambas, menyahuti permintaan Pelima menyatakan akan melaporkannya pada Kepala Bappeda. “Terimakasih atas koreksinya Bapak Pelima, ini akan kami diskusikan kembali dan kami laporkan pada Kepala Bappeda,” kata Fakhruddin.
Hal terpenting yang menurut Fakhruddin, bagaimana strategi memperpendek gab antar sektor, utamanya sektor industri dan pertanian.
“Memang salahsatu kebijakan dalam APBD 2013, bagaimana menggenjot pertumbuhan ekonomi dan menaikkan nilai tukar petani,” jelasnya. TMU
Komentar
Posting Komentar