PengangguranSulteng Capai 62 Ribu Jiwa
JUMLAH pengangguran di Sulteng mencapai 62.964 jiwa. Hal itu menjadi salahsatu catatan Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi (Deprov) Sulteng,Moh Ilham Chandra Ilyas, terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sulteng 2010.
Lapangan kerja lanjut Chandra, tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja. “Diakui berdasarkan data yang disampaikan Gubernur, angka pengangguran turun. Namun masih adasekira 62 ribu jiwa yang menganggur. Lapangan kerja yang ada tidak sebanding dengan angkatan kerja dan laju pertumbuhan penduduk,” ujar Chandra (28/12/2010) kemarin.
Pengangguran ungkap politisi muda PKS itu, lebih banyak didominasi out put pendidikan tinggi. Hal itu menurutnya dikarenakan pendidikan daerah kurang berkorelasi dengan potensi lapangan kerja yang ada.
Selain penangguran, Chandra juga menggarisbawahi angka kemiskinan di Sulteng. Hingga Maret 2010, angka kemiskinan Sulteng mencapai 18,06 persen atau setara 474.990 jiwa dari total jumlah penduduk 2,6 juta jiwa. Sebagian besar penduduk miskin bermukim di wilayah perdesaan. Angka ini masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan target penurunan angka kemiskinan nasional 11,5 hingga 12,5 persen.
Penurunan angka kemiskinan hingga tahun 2010 menurut HB Paliudju mengindikasikan program pengentasan kemiskinan berjalan efektif. Hal itu menurut Gubernur menjadi salahsatu indikator keberhasilan pembangunan daerah.
“Angka kemiskinan masih tinggi, diatas angka absolute kemiskinan nasional 14 persen dan target penurunan kemiskinan 11-12 persen. Pada satu sisi adil dan sejahtera, merupakan visi HB Paliudju-Achmad Yahya,” katanya.
Masih menurut Chandra, wilayah pengentasan kemiskinan tidak jelas. Olehnya disarankan Chandra, perlu pemetaan wilayah kemiskinan dan program yang dilaksanakan pemerintah.TMU
Lapangan kerja lanjut Chandra, tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja. “Diakui berdasarkan data yang disampaikan Gubernur, angka pengangguran turun. Namun masih adasekira 62 ribu jiwa yang menganggur. Lapangan kerja yang ada tidak sebanding dengan angkatan kerja dan laju pertumbuhan penduduk,” ujar Chandra (28/12/2010) kemarin.
Pengangguran ungkap politisi muda PKS itu, lebih banyak didominasi out put pendidikan tinggi. Hal itu menurutnya dikarenakan pendidikan daerah kurang berkorelasi dengan potensi lapangan kerja yang ada.
Selain penangguran, Chandra juga menggarisbawahi angka kemiskinan di Sulteng. Hingga Maret 2010, angka kemiskinan Sulteng mencapai 18,06 persen atau setara 474.990 jiwa dari total jumlah penduduk 2,6 juta jiwa. Sebagian besar penduduk miskin bermukim di wilayah perdesaan. Angka ini masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan target penurunan angka kemiskinan nasional 11,5 hingga 12,5 persen.
Penurunan angka kemiskinan hingga tahun 2010 menurut HB Paliudju mengindikasikan program pengentasan kemiskinan berjalan efektif. Hal itu menurut Gubernur menjadi salahsatu indikator keberhasilan pembangunan daerah.
“Angka kemiskinan masih tinggi, diatas angka absolute kemiskinan nasional 14 persen dan target penurunan kemiskinan 11-12 persen. Pada satu sisi adil dan sejahtera, merupakan visi HB Paliudju-Achmad Yahya,” katanya.
Masih menurut Chandra, wilayah pengentasan kemiskinan tidak jelas. Olehnya disarankan Chandra, perlu pemetaan wilayah kemiskinan dan program yang dilaksanakan pemerintah.TMU
Komentar
Posting Komentar