AP-AY Lakukan Pertemuan ‘Borobudur’
PALU, MERCUSUAR-Ketua DPDPartai Golkar (PG) Sulteng Aminuddin Ponulele (AP) dan Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Sulteng Achmad Yahya (AY), melakukan pertemuan di Hotel Borobudur Jakarta. Pertemuan itu untuk membicarakan kemungkinan paket AP-AY dalam Pilgub Sulteng 2011.
“Pertemuan itu makin mengerucutkan niat wacana yang selama ini muncul di tengah masyarakat, AP akan berpasangan dengan AY. Pertemuan ini merupakan yang pertama antara AP dan AY, untuk membicarakan persiapan Pilgub 2011. Insya Allah koalisi besar Golkar-Demokrat terbentuk,” ungkap wakil ketua DPD Partai Demokrat Sulteng, Nawawi Sang Kilat, yang turut hadir dalam pertemuan Borobudur, Selasa (19/10).
Pertemuan tersebut lanjut Nawawi, merupakan pertemuan politik dalam merespon keinginan masyarakat menduetkan AP-AY dalam pertarungan memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur.
Selain melakukan pertemuan, tokoh kedua partai juga intens melakukan pertemuan dan lobi politik ke DPP Partai Golkar dan Demokrat. “Lobi ke DPP terus dilakukan, karena DPP yang akan menetapkan AP-AY bisa paket atau tidak,” terangnya.
Pengakuan Nawawi soal pertemuan Borobudur dibenarkan Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Sulteng Erwin Burase.
Ketua DPD PD Sulteng Achmad Yahya dikonfirmasi menyebutkan, pertemuan tersebut berawal dari undangan AP untuk melihat hasil survei LSI. Dalam pertemuan tersebut, diakui AY, belum ada pembicaraan yang mengarah pada rencana koalisi. “Tidak ada bicara macam-macam, hanya bincang-bincang,” ungkap AY.
Kalaupun disebut-sebut, pertemuan Borobudur itu mengarah pembentukan rencana koalisi Golkar-Demokrat, AY menegaskan, itu tergantung dari keputusan DPP. Sehingga, rumor pembentukan koalisi Golkar-Demokrat yang mengusung paket AP-AY, masih wacana. “Semuanya ini baru wacana. Sampai hari ini, semua partai masih berwacana, karena semuanya ditentukan oleh DPP,” ujarnya.
Kalaupun ada keinginan Golkar menduetkan AP-AY lanjutnya, itu berdasarkan pertimbangan ilmiah karena merujuk hasil survei LSI. Dalam survei LSI yang dirilis terakhir, menyebutkan bahwa duet AP-AY memperoleh point tertinggi. “Metode survei dengan cara random, Pak Aminuddin dipaketkan dengan enam calon wakil gubernur, dan duet Pak Aminuddin dengan saya tertinggi pointnya,” bebernya.
Sebelumnya Nawawi pernah menyatakan paket AP-AY tersebut menarik dan tidak menutup kemungkinan bakal terjadi. “Politik itu ilmu kemungkinan. Peluang itu terbuka, karena DPP Golkar belum menetapkan calon wakil gubernur,” katanya, Kamis (14/10).
Dalam kalkulasi politik, paket Aminuddin-AY sangat realistis. Hal tersebut didasarkan pada perolehan kursi Golkar yang melampaui Demokrat. Pada sisi lain, senioritas dan pengalaman Aminuddin jauh diatas AY. “Jika disurvei, tingkat elektabilitas Aminuddin saat ini dipastikan mengungguli AY. Aminuddin punya basis massa di lembah Palu dan itu cukup signifikan. Olehnya tidak berlebihan jikaAminuddin calon gubernur dan AY wakil gubernur,” analisa Nawawi sembari mengaku secara pribadi pernah dihubungi tokoh Golkar, membicarakan wacana tersebut.
Pertimbangan lainnya, Golkar dan Demokrat merupakan dua partai terbesar di Sulteng, dengan jumlah kursi 15. Jika keduanya berkoalisi dan mesin partai berjalan bagus, diprediksi mampu mendulang suara dalam Pilgub 2011.
“Biaya politiknya juga tidak terlalu mahal, karena koalisi ini tidak perlu bayar perahu dan struktur partai dari kabupaten hingga desa juga telah terbentuk. Tinggal bagaimana manajemen kampaye dan pemenangannya, itu yang diatur,” imbuhnya. TMU/DIN
“Pertemuan itu makin mengerucutkan niat wacana yang selama ini muncul di tengah masyarakat, AP akan berpasangan dengan AY. Pertemuan ini merupakan yang pertama antara AP dan AY, untuk membicarakan persiapan Pilgub 2011. Insya Allah koalisi besar Golkar-Demokrat terbentuk,” ungkap wakil ketua DPD Partai Demokrat Sulteng, Nawawi Sang Kilat, yang turut hadir dalam pertemuan Borobudur, Selasa (19/10).
Pertemuan tersebut lanjut Nawawi, merupakan pertemuan politik dalam merespon keinginan masyarakat menduetkan AP-AY dalam pertarungan memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur.
Selain melakukan pertemuan, tokoh kedua partai juga intens melakukan pertemuan dan lobi politik ke DPP Partai Golkar dan Demokrat. “Lobi ke DPP terus dilakukan, karena DPP yang akan menetapkan AP-AY bisa paket atau tidak,” terangnya.
Pengakuan Nawawi soal pertemuan Borobudur dibenarkan Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Sulteng Erwin Burase.
Ketua DPD PD Sulteng Achmad Yahya dikonfirmasi menyebutkan, pertemuan tersebut berawal dari undangan AP untuk melihat hasil survei LSI. Dalam pertemuan tersebut, diakui AY, belum ada pembicaraan yang mengarah pada rencana koalisi. “Tidak ada bicara macam-macam, hanya bincang-bincang,” ungkap AY.
Kalaupun disebut-sebut, pertemuan Borobudur itu mengarah pembentukan rencana koalisi Golkar-Demokrat, AY menegaskan, itu tergantung dari keputusan DPP. Sehingga, rumor pembentukan koalisi Golkar-Demokrat yang mengusung paket AP-AY, masih wacana. “Semuanya ini baru wacana. Sampai hari ini, semua partai masih berwacana, karena semuanya ditentukan oleh DPP,” ujarnya.
Kalaupun ada keinginan Golkar menduetkan AP-AY lanjutnya, itu berdasarkan pertimbangan ilmiah karena merujuk hasil survei LSI. Dalam survei LSI yang dirilis terakhir, menyebutkan bahwa duet AP-AY memperoleh point tertinggi. “Metode survei dengan cara random, Pak Aminuddin dipaketkan dengan enam calon wakil gubernur, dan duet Pak Aminuddin dengan saya tertinggi pointnya,” bebernya.
Sebelumnya Nawawi pernah menyatakan paket AP-AY tersebut menarik dan tidak menutup kemungkinan bakal terjadi. “Politik itu ilmu kemungkinan. Peluang itu terbuka, karena DPP Golkar belum menetapkan calon wakil gubernur,” katanya, Kamis (14/10).
Dalam kalkulasi politik, paket Aminuddin-AY sangat realistis. Hal tersebut didasarkan pada perolehan kursi Golkar yang melampaui Demokrat. Pada sisi lain, senioritas dan pengalaman Aminuddin jauh diatas AY. “Jika disurvei, tingkat elektabilitas Aminuddin saat ini dipastikan mengungguli AY. Aminuddin punya basis massa di lembah Palu dan itu cukup signifikan. Olehnya tidak berlebihan jikaAminuddin calon gubernur dan AY wakil gubernur,” analisa Nawawi sembari mengaku secara pribadi pernah dihubungi tokoh Golkar, membicarakan wacana tersebut.
Pertimbangan lainnya, Golkar dan Demokrat merupakan dua partai terbesar di Sulteng, dengan jumlah kursi 15. Jika keduanya berkoalisi dan mesin partai berjalan bagus, diprediksi mampu mendulang suara dalam Pilgub 2011.
“Biaya politiknya juga tidak terlalu mahal, karena koalisi ini tidak perlu bayar perahu dan struktur partai dari kabupaten hingga desa juga telah terbentuk. Tinggal bagaimana manajemen kampaye dan pemenangannya, itu yang diatur,” imbuhnya. TMU/DIN
Komentar
Posting Komentar