‘Membunuh’ Tuhan di Ujung Jari
MERCUSUAR-Pagi yang cerah. Tonakodi menghadiri undangan diskusi sekelompok mahasiswa. Temanya cukup menarik, tantangan gerakan mahasiswa di era society 5.0. Menarik. Ya, karena tema diskusi sangat kontemporer dan bersesuaian dengan kondisi saat ini dan masa depan. Di hadapan peserta diskusi, Tonakodi berbicara sedikt ilmiah- (dan sedikit sok pintar. ..hehehe). Tidak seperti biasanya bicara ala rakyat kecil di dego-dego tua bawah pohon Talise . “Menyambut era society 5.0, karakter era Revolusi Industri 4.0 masih relevan. Setiap orang dituntut berpikir kritis, kreatif, dan inovatif agar mampu memecahkan masalah yang rumit, masalah yang sangat komplek,” Tonakodi mulai mengantar diskusi yang menurut dia sendiri, akan sangat membosankan. Maklum, Tonakodi lebih akrab dengan isu harga cabai, ikan, atau mahalnya harga beras. Bukan hanya itu, era 4.0 mengharuskan orang memiliki kemampuan manajerial, bisa berkoordinasi dengan orang lain, mapan dalam kecerdasan emosional,