Mau Maju, tak Maju-Maju
Oleh: Temu Sutrisno MERCUSUAR-Sepekan jelang pendaftaran bakal calon kepala daerah di Pilkada 2020, diskusi di berbagai tempat dan media sosial cukup menarik. Salah satunya, ada orang yang menganggap dirinya tokoh dan ‘selalu’ berhasil mengantarkan kandidat ke tampuk pemerintahan dan legislatif. Ada klaim, orang-orang yang dekat dengannya mendapatkan keuntungan dan nilai positif dalam kontestasi politik. Sesumbar itu lantas ditanggapi masyarakat dalam sebuah media sosial, pemilih rasional harus bisa menilai orang dengan melihat rekam jejaknya. Ada orang yang menokohkan diri sendiri, dan kerjanya hanya mendorong-dorong orang lain. Ia tidak punya keberanian bertarung sendiri. Bisa jadi ia takut kalah dan turun derajat ketokohannya. Sosok seperti itu tentu berbeda dengan orang yang berani maju bertarung, dengan kesiapan menerima segala konsekuensinya. “Terlihat mana orang yang katanya mau maju, tapi tidak maju-maju. Kerjanya hanya dorong-dorong orang. Tidak berani maju. Be