Seruan Semut Merah
Oleh: Temu Sutrisno Auh Terasa sakit di ujung kaki Satu dua tiga semut merah Menggigit jari Saat aku membungkuk Hendak menyingkirkannya Semut merah berkata, “Kenapa engkau menginjakku?” Aku terhenyak Diam membisu Kaget dengan pertanyaan itu “Tidakkah engkau membaca kitab suci Tuhanmu?” Aku berjongkok malu Aku akui tidak lagi serajin dulu Semut merah terus menghantam Pertanyaan bertalu-talu “Apakah engkau tidak ingat kisah Sulaeman kekasih Tuhanmu?” Perlahan aku jawab, Aku tahu “Adakah orang yang lebih berkuasa dari Sulaeman?” Tidak ada Adakah orang yang lebih kaya dari Sulaeman?” Aku yakin, tidak ada “Adakah orang yang bisa menggerakkan isi alam selain Sulaeman?” Hanya Sulaeman yang dianegerahi Tuhan “Lalu, kenapa injak kami? Bukankah Sulaeman selalu berhati-hati?” “Kenapa banyak manusia tidak belajar?” “Dia yang Tuhan beri kuasa dan harta luar biasa, dia cinta mahluk tanpa beda”. “Kenapa manusia suka menginjak, menind