Pemilukada di Sulteng, Lembaran Hitam Bagi Akademisi
LIMA tahu terakhir, Pemilukada yang dilaksanakan di Sulteng tidak berpihak pada calon berlatarbelakang akademisi. Tidak satupun akademisi yang mampu meraih kemenangan dalam Pemilukada tersebut. Pemilukada pertama yang mengecewakan calon akademisi adalah Pemilukada Touna tahun 2005. Pada pemilihan bupati itu, Drs Tahmidy Lasahido MSi dan pasangannya Samsyuddin Pay tumbang oleh pasangan Damsik Landjalani-Ridwan Dj Sarru. Seperti diketahui, Tahmidy merupakan akademisi dari Untad. Untuk keduakalinya Tahmidy maju dalam Pemilukada Touna tahun 2010.hasilnya sama. Malah ia terhempas diposisi keempat. Rekannya sesama akademisi Dr Rosida Panuki Adam yang maju melalui jalur perseorangan juga mengalami hal yang sama. Ia menduduki urutan keenam perolehan suara. Tahun berikutnya, Rektor Untad Drs Sahbuddin Mustapa MSi mengadu untung di dunia politik dan berpasangan dengan gubernur incumbent Aminuddin Ponulele, memperebutkan kursi wakil gubernur. Hasilnya sama dengan Pemilukada Touna. Sahbuddin dan p