Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Tidur juga Ibadah

Gambar
Oleh: Temu Sutrisno  Pagi itu Om Uchen terlihat semringah. Senyum mengembang di bibirnya. Melihat Om Uchen gembira, Utam tak tahan untuk menggodanya. "Sepertinya Om Uchen lagi senang hati le? Habis dapat bonus dari kantor ya? Boleh traktir sama Mama Jena ini e" ujar Utam. "Hehehe...bukan soal bonus. Saya gembira, rupanya resep Tonakodi manjur untuk menghadapi maitua," jelas Om Uchen. Tidak hanya Utam, Aso juga ikut penasaran. "Oww..resep nuapa vai Om Uchen. Bagi-bagi kamari itu resep. Sapa tau kita juga bisa bapakai," sergah Aso. Beh..bukan resep apa ini, terang Om Uchen. "Minggu lalu saya ada bacarita sama Tonakodi. Biasa kalau libur, saya banyak tidur di rumah. Maitua protes, katanya jangan banyak tidur," Om Uchen mulai menyibak asal muasal resep Tonakodi. Tonakodi menyarankan untuk memberi tahu maitua, mesti bersyukur kalau suami tidur mengisi libur. Menurut Tonakodi, ia pernah mendengar kyai saat di madrasah, bahwa tubuh juga butuh istirahat....

Bersyukur Tanpa Menunggu

Gambar
Oleh: Temu Sutrisno  Siang itu, Tonakodi bertemu sahabat lama. Sekira lima belas tahun keduanya tidak berjumpa. Komunikasi juga terputus. Keduanya kehilangan kontak. Pertemuan tanpa sengaja. Sang sahabat, Erlangga, sedang menunggu temannya di pelataran kantor Tonakodi beraktivitas sehari-hari. Saat turun dari motor bututnya, Tonakodi melihat Erlangga. Sontak Tonakodi menghampiri Erlangga seraya mengulurkan tangan bersalaman,"Ee...kodoyo habario utat o?" "Alhamdulillah, mopore uma.  Iko oyo habar," kata Erlangga menyambut salam Tonakodi. "Alhamdulillah," jawab Tonakodi Sejenak berbincang saling menanyakan kabar, Tonakodi mengajak Erlangga ke kantornya, sambil ngopi menunggu temannya. Keduanya akrab bercerita seputar aktivitas selama tidak bertemu. Dua kawan Tonakodi Aso dan Uchen pun bergabung, nimbrung meramaikan suasana. Apalagi Uchen dan Erlangga satu kampung dan saling mengenal. Pembicaraan menjadi makin mengalir. Waktu berlalu sekira sepeminuman teh, E...

Gemuruh Angin Subuh

Gambar
Oleh: Temu Sutrisno     Atap berderit Tiang bergoyang Tersipu sapuan angin subuh di bulan Desember Mega hitam bergulung memeluk bintang timur Dedaunan meluruh Pohon meliuk Menyambut belaian Ilahi Kokok ayam bersahutan Kelelawar kembali ke peraduan Angin terus bergerak Menampar kesombongan Memberi kabar Hanya Tuhan yang maha besar Dalam ketertundukan Kusapa sang bayu yang kian menderu Jangan engkau rontokkan bunga Biarkan dia menggapai mimpi Cukuplah pertemukan putik dan serbuk sari Lahirkan buah masa depan Jangan engkau patahkan dahan Burung-burung membutuhkannya untuk pijakan Angin subuh Tumbuhkanlah pucuk baru Petiklah sesukamu Kuncup akan terus bermunculan Dari daun yang berguguran Angin subuh Banyak yang bergetar karenamu Lupa siapa penciptamu Tecekat ketakutan Abai siapa yang mengutusmu Angin subuh Dalam gemuruhmu Namanya akan selalu abadi Angin subuh Tiba-tiba berhenti Tersisa reruntuhan Semua kembali ...