Mengudeta Malaikat
Oleh: Temu Sutrisno Nanar malaikat Memandang manusia yang merampas jubahnya Dia tak mengerti Kenapa manusia berebut mengambil perannya? Haruskan dia pensiun tak bekerja? Dalam gempita dunia Manusia menjadi pencatat amal dan dosa Saban hari Salah Benar Baik Buruk Boleh Tidak boleh Tercatat rapi Dalam ucapan Dalam penilaian Dalam pikiran Lembar demi lembar tersusun menggunung Menghujam ke relung bumi terdalam Jari pongah menunjuk ke depan Melempar beragam tuduhan Empat jari mengarah ke badan Memuja yang dinilai sejiwa Mencerca yang disangka durjana Tak sadar Di kanan kiri Rakib dan Atid terus menatapnya Karena mencatat kebaikan dan kesalahan amar Tuhan untuknya. *** Tana Kaili, 12 Mei 2024